Tingkatkan Layanan Kesehatan Preventif, 153 Pustu ILP Diresmikan
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meresmikan sebanyak 153 puskemas pembantu (pustu) dengan layanan Integrasi Layanan Primer (ILP).
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meresmikan sebanyak 153 puskemas pembantu (pustu) dengan layanan Integrasi Layanan Primer (ILP). Penyediaan Pustu ILP ini sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan preventif di Kota Pahlawan.
Peresmian dipusatkan di Pustu Putat Jaya Gede, Kecamatan Sukomanunggal, Kota Surabaya, Jumat (14/6). Peresmian juga diikuti 152 pustu se-Kota Surabaya melalui daring. Acara peresmian tersebut, dihadiri langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi beserta jajarannya. Selain itu, acara ini juga dihadiri Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Endang Maria Sumiwi.
Dalam sambutannya, Eri menjelaskan bahwa pustu ada di setiap kelurahan dengan layanan IPL. Layanan tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan skrining kesehatan. "Hari ini kita melakukan launching integrasi Pustu IPL di Kota Surabaya. Ini menunjukan kesehatan menjadi prioritas bagi saya selain pendidikan," kata Eri.
Ia berharap, layanan Pustu IPL bisa dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan screening sehingga risiko atau penyakit yang lebih serius bisa dicegah. "Jadi kita bisa tahu sebelum orang tersebut sakit karena sebelumnya sudah melakukan screening. Sehingga, nantinya setiap RW bisa memiliki data penyakit yang diderita setiap warganya. Di rumah ini ada yang stroke, ini ada yang gizi buruk dan lainnya," ujarnya.
Baginya, data kesehatan masyarakat tersebut dapat digunakan sebagai langkah antisipasi suatu wilayah terhadap risiko penyakit yang banyak muncul di wilayahnya. "Sehingga kita bisa memetakan wilayah Surabaya. Misalkan di suatu wilayah banyak muncul satu penyakit apa yang harus dilakukan agar risikonya tidak semakin parah. Ini sebagai langkah antisipasi, itulah hal yang disebut perencanaan," paparnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina menjelaskan, sebanyak 153 Pustu ILP yang diresmikan ini beroperasional setiap Senin-Sabtu. Di setiap Pustu ILP dilengkapi dengan satu dokter umum perawat dan bidan.
"Harapannya yang datang ke Pustu ILP ini tidak hanya orang sakit, tapi masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan atau screening seperti cek gula darah, tekanan darah, atau ibu hamil yang ingin berkonsultasi dengan bidan," terang Nanik.
Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes Endang Maria Sumiwi dalam paparannya menyebut bahwa Surabaya menjadi kota pertama dengan peresmian Pustu IPL terbanyak serentak. "Kota Surabaya paling banyak dengan meresmikan 153 Pustu serentak karena biasanya kota-kota lain bertahap," terang Endang.
Ia mengatakan, Pustu dengan layanan ILP ini merupakan strategi Kemenkes untuk memperkuat layanan kesehatan sekaligus implementasi dari UU Kesehatan terbaru yang disahkan bulan Agustus tahun 2023.
Selain itu, Maria juga mengungkapkan bahwa standar Pustu dengan layanan IPL adalah pemeriksaan USG, kursi ginekologi untuk pemeriksaan kehamilan, pemeriksaa gula darah, pemeriksaan tekanan darah dan gigi.
"Di Surabaya ini saya lihat juga sudah lengkap tinggal nanti bertahap untuk alat-alat canggih lainnya. Ke depan kami juga mendorong agar setiap Pustu dilengkapi dengan kegiatan Lansia dan pendampingan caregiver untuk orang dalam gangguan jiwa (ODGJ)," pungkasnya. (ari/rd)