Pastikan Data Aman, BPJS Ketenagakerjaan: Kebocoran Bukan dari Sistem Kita

 Pastikan Data Aman, BPJS Ketenagakerjaan: Kebocoran Bukan dari Sistem Kita

Jakarta, HB.net - Ramai di media sosial (Medsos) tentang informasi data BPJS Ketenagakerjaan diduga dibobol hacker, usai diungkapkan oleh Falcon Feeds, platform keamanan siber yang kerap melaporkan kasus peretasan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

BPJS Ketenagakerjaan melalui Deputi Komunikasi Oni Marbun buka suara, ia menjelaskan, fakta yang terjadi sebenarnya dugaan peretasan data BPJS Ketenagakerjaan merupakan isu lama yang kembali dimunculkan

“Kami sampaikan bahwa isu pernah beredar tahun 2023 lalu dan di posting ulang di media sosial oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” ungkap Oni Marbun dalam keterangannya Senin Lalu.

Ia menambahkan, manajemen sudah melakukan investigasi sebelumnya dan dilanjutkan pada Juni 2024. “Hasil investigasi yang telah kami lakukan sebelumnya dan investigasi ulang pada Juni 2024 ini, dipastikan data tersebut bukan berasal dari sistem database BPJS Ketenagakerjaan,” ucapnya.

Lebih lanjut Oni Marbun menambahkan, data base BPJS Ketenagakerjaan dikelola di server sendiri. Sehingga ditegaskan tidak terkait dengan kasus Pusat Data Nasional Sementara (PDNS 2) yang saat ini ramai diperbincangkan.

“Namun kami akan tetap melakukan langkah-langkah preventif penguatan sistem keamanan teknologi informasi terhadap potensi gangguan data dengan peningkatan proteksi dan ketahanan sistem. Sampai saat ini seluruh data peserta terkelola dengan baik dan aman di sistem BPJS Ketenagakerjaan,” ujarnya.

Pada kesempatan yang lain,  Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Blitar, Venina menyatakan bahwa di era digital seperti ini memang perlu dilakukan system keamanan untuk melindungi data khususnya data peserta BPJS Ketenagakerjaan dan memberikan dukungan  terhadap langkah cepat yang sudah dilakukan sehingga tidak sampai terjadi kesalahpahaman informasi di masyarakat khususnya bagi para peserta BPJS Ketenagakerjaan.

“Kami meminta kepada semua pihak jika mendapat informasi yang belum kuat sumbernya untuk tidak langsung percaya dan tidak langsung melakukan share secara berantai,” ungkapnya.

Sekedar diketahui, kebocoran data kembali menjadi sorotan, setelah sebelumnya mencuat kasus ransomware di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS 2). Kali ini kebocoran data, diduga menimpa BPJS Ketenagakerjaan.

Sebelumnya, ramai di media sosial informasi bahwa data BPJS Ketenagakerjaan diduga dibobol. Informasi ini diunggah akun X @FalconFeedsio, Kamis, 27 Juni 2024.

“Seorang anggota Breach Forums memposting tentang pelanggaran data signifikan yang melibatkan BPJS Ketenagakerjaan, suatu lembaga pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Indonesia dan bertugas melindungi hak-hak pekerja,” begitu keterangannya.

Disampaikan juga data-data apa saja yang berhasil dibobol dan dijual peretas yakni nama lengkap, tanggal lahir, alamat email, nomor telepon, kelompok usia, alamat tempat tinggal, kode pos, provinsi, dan lainnya. Namun tidak disebutkan berapa banyak data yang berhasil diretas.

Lebih lanjut, Falcon Feeds di unggahan X-nya juga membagikan tangkapan layar memperlihatkan gambar laman website di mana peretas menjual data BPJS Ketenagakerjaan di website Breach Forums dengan identitas disamarkan. (tri/ns)