Terkait Video Viral Siswa SD Lebam, Polres Probolinggo Bantah Korban Perundungan

Mengetahui hal itu, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Probolinggo mendatangi rumah INS guna mengkonfirmasi kebenaran informasi tersebut.

Terkait Video Viral Siswa SD Lebam, Polres Probolinggo Bantah Korban Perundungan
Pernyataan keluarga bukan perundantan.

Probolinggo, HB.net - Beredarnya foto yang memperlihatkan seorang siswi sekolah dasar di Kecamatan Sukapura yang wajahnya tampak lebam mendapat perhatian langsung dari pihak kepolisian.

Siswi berinisial INS tersebut merupakan warga Desa Ngepung, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Dalam foto yang beredar wajah INS lebam dibagian mata, hingga dahi yang disebut efek perundungan.

Mengetahui hal itu, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Probolinggo mendatangi rumah INS guna mengkonfirmasi kebenaran informasi tersebut.

Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana melalui Kasi Humas Iptu Merdhania Pravita Shanty mengatakan, bahwa lebam di wajah INS bukan lantaran perundungan atau bullying.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Ibu Kandung INS, NK (35). Ia membantah informasi tersebut dan menjelaskan bahwa anak pertamanya tersebut memiliki kebutuhan khusus

"Dari keterangan ibunya, INS merupakan anak berkebutuhan khusus dengan gangguan komunikasi dan tempramen yang labil. Sejak kelas 3 SD, INS sering menyakiti dirinya sendiri ketika emosinya tidak stabil," kata Kasi Humas Polres Probolinggo, Rabu (16/10/2024).

Dijelaskan Iptu Vita, peristiwa lebam yang menimpa INS saat di sekolah yakni ketika INS sedang piket di sekolah tiba-tiba moodnya sedang buruk dan marah-marah hingga ia membenturkan kepalanya ke meja sehingga mengalami lebam.

"Foto lebam diwajah INS viral di media sosial dan menimbulkan keresahan warganet yang mengira bahwa INS korban perundungan," tutur Iptu Vita.

Lebih lanjut Iptu Vita mengingatkan bahwa kepedulian semua pihak dapat mencegah kejadian serupa tidak terulang kembali dikemudian hari.

"Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya pendampingan terhadap anak berkebutuhan khusus supaya mereka dapat tumbuh dalam lingkungan yang mendukung, tanpa harus menjadi sorotan negatif di masyarakat," pungkas Iptu Vita. (ndi/diy)