BOR di Banyuwangi Akhirnya Turun dari 90 Menjadi 39 Persen

Sejak 11 Agustus, angkanya di bawah 50 persen. Bahkan per 17 Agustus, BOR sebesar 39 persen.

BOR di Banyuwangi Akhirnya Turun dari 90 Menjadi 39 Persen
Bupati Ipuk sedang mengunjungi RSUD Blambangan
BOR di Banyuwangi Akhirnya Turun dari 90 Menjadi 39 Persen

Banyuwangi, HB.net - Tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) pasien Covid-19 di rumah sakit di Banyuwangi menunjukkan tren penurunan. Pada 10 Juli 2021, rasionya mencapai hampir 90 persen. Sejak 11 Agustus, angkanya di bawah 50 persen. Bahkan per 17 Agustus, BOR sebesar 39 persen.

“Tapi tentu kita semua harus terus waspada, pengendalian pandemi terus dioptimalkan melalui disiplin protokol kesehatan (prokes), penguatan 3T (tes, trace dan treatment), dan percepatan vaksinasi,” ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.

Dengan pengendalian pandemi, aktivitas ekonomi dan berbagai sektor lainnya bisa bertahap pulih, lapangan kerja pun terbuka.

“Alhamdulilah, di IGD RSUD Blambangan juga sudah tidak ada lagi antrean pasien covid-19. Bahkan di ruang isolasi 3 tadi sama sekali tidak ada pasiennya,” katanya saat mengecek di RSUD Blambangan ditemani Plt Direktur RSUD Blambangan dr. Aisyah Anggraeni.

BOR-nya tercatat 30 persen dari 104 tempat tidur yang ada. “Terima kasih kepada para tenaga kesehatan dan pengelola rumah sakit yang telah berjuang di garis depan. Merekalah pahlawan sesungguhnya untuk bangsa Indonesia saat ini," ujar Ipuk.

Penurunan BOR yang diikuti dengan mulai melandainya kasus aktif. “Semoga tren penurunan ini terus terjaga, semoga ini adalah momentum bagi kita untuk lebih taat pada prokes sehingga kita semua benar-benar merdeka dari pandemi covid-19 ini," ungkapnya.

Saat ini tercatat ada 973 kasus aktif, dibandingkan pada Juli yang sempat menembus hampir 1.400 kasus aktif. Untuk mengurangi beban BOR rumah sakit, pihaknya telah menyiapkan 26 tempat isolasi terpusat di berbagai wilayah Banyuwangi, belum termasuk rumah isolasi yang disiapkan pemerintah desa.

Sementara itu, dr. Aisyah menuturkan, penurunan tren pasien Covid-19 ini berkaitan erat dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak awal Juli 2021 lalu. Dengan PPKM tersebut, laju persebaran virus bisa ditekan.

"Kami semua berharap, kedisiplinan masyarakat untuk taat pada prokes terus terjaga,” kata Aisyah. (guh/diy)