Bupati Blitar Pimpin Raker Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
Penanggulangan kemiskinan merupakan issue strategis baik di level internasional, nasional, daerah, bahkan level desa.
Blitar, HB.net - Bupati Blitar Rini Syarifah memimpin rapat kerja Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK). Raker digelar di Pendopo Ronggo Hadi Negoro, Kamis (2/12/2021).
Dalam sambutannya, Bupati Rini Syarifah mengatakan, rapat kerja tersebut sangat penting untuk dilaksanakan agar secara bersama-sama dapat mengkoordinasikan pelaksanaan dan permasalahan berbagai program pembangunan, khususnya yang terkait dengan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Blitar. Hal ini juga dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas-tugas pengabdian sebagai pelayan masyarakat.
Penanggulangan kemiskinan merupakan issue strategis baik di level internasional, nasional, daerah, bahkan level desa. Dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah disepakati bersama oleh berbagai negara di dunia, salah satunya disebutkan bahwa pada Tahun 2030 diupayakan tidak ada lagi kemiskinan dan kelaparan. Di Indonesia, terkait tersebut ditegaskan dan diuraikan dalam Rencana Aksi Nasional Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
"Di level Kabupaten Blitar, target penurunan angka kemiskinan menjadi komitmen Bersama yang ditetapkan dalam dokumen SDGs 2016-2021 dan RPJMD 2021-2026. Selanjutnya di tingkat Desa, konsep SDGs Desa mengangkat isu “Desa tanpa kemiskinan” dan “desa tanpa kelaparan” sebagai bagian dari 18 tujuannya," ujar wanita yang akrab disapa Mak Rini tersebut.
Dia menambahkan, di level kabupaten, sebagaimana diketahui bersama bahwa visi Pemerintahan Kabupaten Blitar adalah Terwujudnya Kabupaten Blitar yang Mandiri dan Sejahtera Berlandaskan Akhlak Mulia, Baldatun Thoyyibatun Warobbun Ghofurr.
"Kami bercita-cita serta berupaya semaksimal mungkin supaya masyarakat Kabupaten Blitar terpenuhi kebutuhan dasarnya, dan tidak hidup di bawah garis kemiskinan. Upaya ini diwujudkan melalui akselerasi program penanggulangan kemiskinan, optimalisasi dan pengembangan program pembangunan yang tepat sasaran," jelasnya.
Penanggulangan kemiskinan merupakan salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blitar Tahun 2021-2026. Pada akhir 2026 nanti tingkat kemiskinan ditargetkan turun menjadi 8,88%.
Sementara capaian angka kemiskinan Kabupaten Blitar Tahun 2021 baru berada pada angka 9,65%. Masih ada penurunan sebesar 0,77 point yang harus diraih dalam 5 tahun ke depan.
"Ini merupakan target kita bersama. Untuk itu saya meminta dukungan Saudara-saudara untuk dapat bekerjasama, agar target tersebut dapat tercapai," tegasnya.
Selain itu, terdapat permasalahan yang mendesak dan harus segera kita sikapi bersama yaitu meningkatnya angka kemiskinan ekstrem tahun 2020 yang disinyalir sebagai akibat dari terjadinya pandemi Covid-19. Tingkat kemiskinan ekstrem di Kabupaten Blitar pada Tahun 2020 adalah sebesar 3,64 % atau sejumlah 42.400 jiwa. Artinya masih ada 42.400 jiwa warga Kabupaten Blitar yang hidup di bawah garis kemiskinan ekstrem, yaitu dengan biaya hidup sebesar Rp. 11.941,00 per kapita per hari, jika dikali 30 hari sama dengan Rp. 358.232,00 per kapita per bulan. "Tentunya ini membutuhkan perhatian kita semua," pungkasnya. (tri/ns)