Core Handirkan Industri 4.0. dan Society 5.0.
PT Jababeka Tbk, perusahaan yang bergerak di sektor properti, memperkenalkan nama kawasan Jababeka Silicon Valley menjadi Correctio.
Jakarta, HARIANBANGSA.net - PT Jababeka Tbk, perusahaan yang bergerak di sektor properti, memperkenalkan nama kawasan Jababeka Silicon Valley menjadi Correctio. Sebagai langkah awal diwujudkannya Correctio, Jababeka melalui anak perusahaannya, PT.Grahabuana Cikarang (Jababeka Residence), memperkenalkan Core dalam mewujudkan industri 4.0. dan society 5.0.
President Director Grahabuana Cikarang sekaligus Direktur Jababeka Suteja Sidarta Darmono menyampaikan, Jababeka akan membangun ekosistem mendukung industri 4.0 melalui pengenalan teknologi baru. Termasuk utilisasi Internet of Things (IoT), augmented reality, automasi, dan lainnya. Juga memiliki society 5.0. untuk gaya hidup masyarakatnya.
"Kami akan memperkenalkan dan menerapkan konsep smart lifestyle demi terciptanya ekosistem smart city. Misalnya semua orang bisa memanfaatkan aplikasi kota untuk membayar tagihan listrik, air, dan layanan lainnya. Semua konsep ini akan menyatu untuk membangun The Next Silicon Valley di kawasan Jababeka," kata Suteja, Senin (1/8).
Managing Director Grahabuana Cikarang Marcus Lee menyampaikan, dengan bergabungnya startup atau pelaku industri di kawasan Correctio, terutama di Core Jababeka, mereka berkesempatan untuk berkolaborasi dengan 2000 perusahaan lainnya yang menduduki kawasan ini serta didukung dengan pusat pendidikan serta inovasi yang ada.
“Kawasan Correctio akan menjadi standar baru bagi Society 5.0. serta perusahaan startup di era mendatang. Dilengkapi beragam fitur terdepan, mulai dari 4 keys SOHO Concept (konsep bangunan multifungsi), smart building system (smart doorlock, motion sensor, CCTV, lighting control, AC & TV control, smart speaker), ruang komunitas green belt sepanjang 1,5 kilometer dan Inner Court Plaza. Juga menerapkan konsep high ceiling," terangnya.
General Manager Corporate Marketing PT Grahabuana Cikarang Eric Limansantoso mengatakan, pandemi Covid-19 yang melanda 2 tahun silam telah merubah gaya hidup masyarakat untuk work from home (WFH). Sehingga dibutuhkan satu bangunan multifungsi dengan ruang terbuka yang terjamin privasi serta keamanannya.
“Dengan konsep bangunan 3 dan 2 lantai, Core menawarkan akses privat terpisah menuju masing-masing lantai yang diantaranya area komersial, area kantor, dan living room. Hal ini guna menunjang keamanan penghuni agar tak merasa terganggu ketika menjalani kehidupan personal, pekerjaan, atau usaha dalam aktivitas sehari-hari,” ujar Eric.
Gaya hidup masyarakat serta youngpreneur kini lebih mengedepankan kepraktisan, sehingga diperlukannya kawasan komersial yang mudah diakses. “Oleh karenanya, Core hadir dengan tagline Live, Work, Collaborate. Dibandrol dengan harga Rp 1,9 miliaran,” pungkasnya. (diy/rd)