Didoakan Ulama-Ulama Mesir di Grahadi, Khofifah Berharap Indonesia Islamic Science Park Terwujud
Gubernur Khofifah tampak sangat terharu. Bahkan saat menyampaikan pidato selamat datang Gubernur Khofifah yang juga memperkenalkan diri sebagai ketua umum PP Muslimat NU berharap dirinya kelak bisa masuk surga mengikuti ulama-ulama internasional itu.
Surabaya, HB.net – Peristiwa sakral dan bersejarah terjadi di Gedung Negara Grahadi yang terletak di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Ahad (13/11/2022) malam. Ulama-ulama besar dan berpengaruh dari Universitas Al Azhar Mesir mendoakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawasa di Gedung Negara yang dibangun tahun 1795 pada masa berkuasanya Residan Dirk Van Hogendorps itu.
Para ulama itu adalah Syaikh Prof. Dr Fathi Abdurrahman Hegazy (Tokoh Utama Tarekat, Guru Besar Bahasa dan Sastra Arab, Ulama Senior Universitas Al Azhar Mesir, Syaikh Dr Mahmud Fathi Hegazi (Pakar Pendidikan Bahasa Arab, Putra Syeikh Fathi), Syaikh Prof. Dr. Mohammad Abdul Shomad Mehanna (Penasihat Imam Besar Al Azhar, Figur Penting Al Ashirah al Muhammadiyyah dan Pendiri al Bayt al Muhammadiy, Guru Besar Hukum Internasional dan Ulama Terkemuka Al Azhar).
Kemudian Syaikh Ahmad Mohammad Mehanna (Putera Syeikh Mehanna), Syaikh Prof. Dr. dr Yusri Rosdi Sayyid Jabr al Hasani (Dokter Spesialis Bedah ternama, Tokoh Tarekat Shiddiqiyah dan Ulama Al Azhar), Dr Mona Yusri Rosdi (istri Syeikh Yusri), dan Syaikh Ahmad al Barqawi (pengajar di Al Azhar).
Pantauan HARIAN BANGSA di Gedung Negara Grahadi, rombongan ulama berpengaruh di Mesir itu dikoordinasi Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur. Bahkan para ulama Mesir itu mengucapkan terimakasih kepada Kiai Asep karena telah dipertemukan dengan Gubernur Khofifah.
Memang, sebelum datang ke Gedung Negara Grahadi para syaikh itu diundang Kiai Asep ke acara pernikahan putranya yang nomor 7, yaitu Dzul Azmi Al-Mutawakkil Alallah (Gus Azmi) dengan Siti Hanriyanti (Riri). Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, para ulama itu juga menjadi pembicara dalam acara Internasional Conference On Research And Community Services (ICORCS) 2022 ke-2 di Institut Pesantren KH Abdul Chalim di Pacet Mojokerto, selama dua hari, Sabtu dan Ahad (12-13/11/2022)
Gubernur Khofifah tampak sangat terharu. Bahkan saat menyampaikan pidato selamat datang Gubernur Khofifah yang juga memperkenalkan diri sebagai ketua umum PP Muslimat NU berharap dirinya kelak bisa masuk surga mengikuti ulama-ulama internasional itu.
"Semoga kami bisa ikut rombongan para masyayikh untuk masuk rombongan surganya Allah," harap Gubernur Khofifah sembari mengatakan bahwa kehadiran mereka di Grahadi sangat bermakna.
Namun ulama Mesir itu menjawab bahwa siapapun yang masuk surga lebih dulu ia berharap mengajak orang-orang yang berkumpul di Grahadi itu.
Bukan hanya Gubernur Khofifah yang terharu. Kiai Asep juga tampak sangat terharu atas pertemuan Gubernur Khofifah dengan para ulama besar tersebut. Saat dipersilakan untuk memimpin doa, Kiai Asep bercerita awal mula pertemuan Gubernur Khofifah dengan para syaikh itu. Menurut dia, semula Gubernur Khofifah berniat mendatangi resepsi pernikahan putra Kiai Asep.
“Beliau akan hadir ke tempat kami, sekitar ba’dal Jumat untuk mengikuti aqdunnikah. Tetapi ada halangan. Kemudian beliau menjajikan nanti jam 4. Tapi jam 4 pun belum hadir,” tutur Kiai Asep.
Ternyata Khofifah kembali terlambat. Khofifah baru bisa hadir pukul 21.30 WIB. “Dan subhanallah, keterlambatannya semata-mata merupakan keterlambatan yang dibimbing oleh Allah SWT. Karena setelah beliau ke resepsi, beliau menemui para masyayikh bertiga tadi, ulama-ulama besar dari Mesir. Beliau mengikuti pengajian Hikam sampai khatam. Setelah itu baru beliau didoakan oleh mereka,” kata Kiai Asep yang juga ketua umum Pengurus Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu)
Yang juga menarik, Gubernur Khofifah secara khusus minta doa terkait proyek mercu suar Jatim, Indonesia Islamic Sicienc Park di Bangkalan Madura. Menurut Khofifah, sejatinya rencana pembangunan mega proyek itu sudah dipersiapkan secara matang. Bahkan ketika Khofifah menyampaikan konsep itu, dalam waktu yang sangat cepat Peraturan Presiden No 80 tahun 2019 sudah turun.
"Kami juga sudah menyicil untuk menyiapkan anggaran," kata Khofiah.
Tapi pembangunannya hingga saat ini masih tertunda karena lahan proyek besar tersebut masih dalam penguasaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang hingga sekarang belum diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
"Mohon doanya mudah-mudahan kehadiran para masyayikh semua di sini akan membukakan pintu kemudahan. Oleh Kementerian PUPR lahan segera diserahkan kepada Pemprov Jawa Timur sehingga kita akan bisa segera memulai pembangunan Indonesia Islamic Science Park," harapnya.
Terkait Indonesia Islamic Science Park ini, Khofifah mengutip prediksi cendekiawan muslim internasional Syaikh Yusuf Qardhawi. Menurut intelektual muslim moderat itu, bahwa pada tahun 2019 episentrum Islam akan berangkat dari Indonesia.
Pada tahun yang sama, tegas Khofifah, Dr Kabbani dari Singapura juga memprediksi bahwa perabadan dunia akan bergeser ke Asia.
"Dan itu Indonesia," tegasnya.
Bagi Khofifah, Indonesia Islamic Sicience Park ini tentu sangat penting. Sebab akan jadi legacy penting bagi Khofifah dalam memimpin Jawa Timur. Khofifah juga mengungkapkan bahwa jumlah penduduk Jawa Timur mencapai 41 juta orang. Menurut dia, Jawa Timur memiliki banyak pesantren.
"Sebagian besar santri punya cita-cita bisa melanjutkan kuliah di Universitas Al Azhar Kairo Mesir. Terima kasih, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mendapat kesempatan mengirim kuota khusus dengan beasiswa dari Provinsi Jawa Timur untuk kuliah di Universitas Al Azhar, sehingga manfaat bagi pengembangan kehidupan masyarakat Jawa Timur bangsa dan negara Indonesia bisa lebih besar lagi,” tegas Khofifah sembari mengatakan bahwa pada 21 Nopember 2022 mendatang akan berkunjung ke Mesir.
Dalam acara itu Gubernur Khofifah juga mengungkapkan bahwa dalam acara silaturahim itu juga hadir para pengurus Muslimat NU dan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Juga banyak para guru besar. Diantaranya Prof Dr Imam Aziz, Prof Halim Soebahar dan Prof Mas’ud Said. Sementara dari Kepala OPD tampak Kepala Kominfo Jawa Timur, Dr H. Hudiono. (adv/dev)