Mantab, Tampung ODP, Surabaya Siapkan 2 Hotel, Biaya Ditanggung, Ada Rapid Tes dan Tes Swab, Mau?
SURABAYA, HARIAN BANGSA.net - Dua hotel di Surabaya disiapkan untuk isolasi para Orang Tanpa Gejala (OTG). Ada 200 kamar yang disiapkan. Di situ, para OTG akan dirapid test dan tes swab. "Jadi ada satu hotel itu seratus (kamar), satu hotel seratus. Jadi sekitar dua ratusan (kamar). Sambil kita tes swab dua kali. Biaya ditanggung Pemkot Surabaya," kata Risma di balaikota, Senin (20/4).
Dari data di Humas Pemkot Surabaya, dua hotel yang disiapkan menyediakan 314 kamar untuk para OTG bisa mengisolasi diri. Risma mengatakan, penyediaaan hotel untuk para OTG ini tujuannya jelas untuk memutus rantai penyebaran Corona. Para OTG ini biasanya enggan atau malu untuk pergi ke rumah sakit. Karena itu Pemkot Surabaya memfasilitasi mereka untuk bisa isolasi di kamar hotel tersebut.
Risma menyebut meski sudah disediakan hotel, tapi jika ada OTG yang tidak mau diisolasi di kamar hotel yang telah disiapkan, Pemkot Surabaya menyilakan untuk melakukan isolasi mandiri. Tetapi pantauan tetap dilakukan oleh tim gugus percepatan penanganan COVID-19 Kota Surabaya. "Tapi ada yang tidak mau di hotel, dia mau dirawat sendiri di rumah. Kami terus pantau karena kan ada nomor handphonenya. Jadi kadang-kadang saya sendiri yang meneleponin mereka," tandas Risma.
Risma mengatakan, pihaknya terus melakukan tracing kepada pasien Surabaya yang terkonfirmasi Covid-19. Saat pasien tersebut diketahui positif, maka saat itulah dinas terkait langsung melacak perjalanan pasien sebelum hingga sesudah pasien dinyatakan terkonfirmasi. “Ini penting. Misalkan dia bilang dari pasar. Maka kita harus tracing ke seluruh pasar itu,” katanya.
Ia menjelaskan, penambahan angka positif pasien itu, sebenarnya bukan dari cluster baru. Melainkan peningkatan status dari penambahan angka pasien orang dalam pemantauan (ODP), pasien dengan pengawasan (PDP) dan orang tanpa gejala (OTG). “Seperti kemarin ada orang dalam resiko (ODR) ada yang positif. Itu hasil yang memang sudah kita tracing semua,” ungkapnya.
Berdasarkan data Pemkot Surabaya hingga Sabtu (18/04) lalu, jumlah pasien yang mengalami peningkatan status yakni, ODP mengalami peningkatan status menjadi konfirmasi sebanyak 4 orang. Kedua, pasien PDP mengalami peningkatan status sebanyak 206 pasien. Terakhir, 60 orang pasien OTG mengalami perubahan status terkonfirmasi. “Sampai dengan tadi malam (kemarin malam, red) perpindahannya itu. Artinya, tidak ada sejauh ini yang keluar dari cluster yang kita tracing,” ujarnya.
Hasil monitoring per tanggal 18 April 2020. Yakni, pasien terkonfirmasi sebanyak 270 orang, dengan rincian 102 pasien dirawat inap, 94 rawat jalan, 45 pasien sembuh, dan 29 orang yang meninggal.
“Berikutnya, untuk pasien PDP berjumlah 703 pasien, dengan rincian 259 rawat jalan, 216 rawat inap, selesai dipantau atau sembuh sebanyak 226 dan 2 pasien meninggal,” urainya.
Selanjutnya, kata Risma, untuk pasien yang bertatus sebagai ODP, dengan rincian 953 rawat jalan, 110 rawat inap, sembuh 743 dan nol pasien yang meninggal. Sehingga, total ODP sebanyak 1.806 pasien. Kemudian, untuk pasien OTG dengan total 584 pasien, terdiri dari 224 rawat jalan, 360 sembuh dan nol yang meninggal.
“Terakhir untuk pasien ODR jumlahnya sebanyak 4.270, terdiri dari 3.987 rawat jalan dan 283 sembuh. Kita punya nama alamat yang jelas kita awasi mereka dengan jelas juga,” paparnya. (ian/ns)