Wali Murid SD Islam Al Abror Situbondo Dukung Pembelajaran Daring

Hadi menjelaskan bahwa penyakit cacar ini bisa menular kepada siswa lainnya, karenanya perlu ada kebijakan untuk memutus mata rantai penularannya.

Wali Murid SD Islam Al Abror Situbondo Dukung Pembelajaran Daring
SD Islam Al Abror Situbondo .

Situbondo, HB.net - Pihak orang tua siswa(wali murid)  mendukung SD Islam Al Abror Situbondo memberlakukan  pembelajaran secara daring Pada 10-15 September 2024.

Kebijakan sekolah ini karena ada sekitar 27 siswa yang terkena penyakit cacar. "Kami sebagai wali murid mengapresiasi langkah sekolah yang aktif melihat kondisi siswanya". Kata salah satu orang tua murid, Hadi Prianto, Rabu (11/09/2024).

Hadi menjelaskan bahwa penyakit cacar ini bisa menular kepada siswa lainnya, karenanya perlu ada kebijakan untuk memutus mata rantai penularannya. "Saya mendukung Apa yang dilakukan sekolah sehubungan dengan siswa yang terjangkit penyakit cacar dan memungkinkan menjangkit yang lain," jelas Hadi

Ia berharap sekolah bisa segera normal dan siswa yang terkena penyakit sembuh. "Mudah-mudahan segera teratasi dari pihak sekolah dan Dinas Kesehatan," imbuhnya.

Kepala Dinas Kesehatan, dr Sandy Hendrayono mengatakan, jenis penyakit yang melanda sekolah itu adalah cacar air. Pernyataannya sekaligus membantah wacana sebelumnya yang menyebut penyakit itu adalah cacar monyit (monkeypox).

"Bukan cacar monyet, itu hanya cacar air biasa, jumlah murid yang sakit cacar 27 siswa dari 630 siswa pertanggal 9 kemarin, itu laporan kasi penyakit menular Dinkes," jelasnya.

dr. Sandy menjelaskan, gejala-gejala dari penyakit jenis ini dapat dilihat pada foto-foto siswa.
"Gejala awal itu timbul seperti disulut rokok ya, kemudian ruam-ruam, demam dan anaknya itu lemas. Ini cacar air," terangnya.

“Masyarakat jangan panik bahwa yang terjadi tersebut hanya cacar biasa. Jika mengalami gejala cacar air untuk tidak melakukan kontak fisik dengan orang lain, agar tidak menularkan, tetap mandi agar bakteri tidak menumpuk dan memperparah ruam, kemudian hubungi dokter terdekat atau puskesmas untuk diperiksa," pungkasnya. (sbi/diy)