APBD Gresik 2023 Diproyeksikan Rp 4, 016 Triliun, Prioritas Infrastruktur, Kali Lamong dan Kemiskinan

"Kekuatan belanja fisikal kita pada APBD 2023 diproyeksikan sebesar Rp 4.016 triliun lebih," ucap Ketua DPRD Gresik, Much Abdul Qodir. Ia mengaku optimis bahwa target pendapatan Rp 3,6 triliun tersebut akan tercapai.

APBD Gresik 2023 Diproyeksikan Rp 4, 016 Triliun, Prioritas Infrastruktur, Kali Lamong dan Kemiskinan
Bupati Gresik, Fandi Akmad Yani bersama Ketua DPRD Much Abdul Qodir dan tiga wakil Ketua Nur Saidah, Ahmad Nurhamim dan Mujid Riduan saat penandatangan KUA dan PPAS 2023. foto: SYUHUD/HB.

Gresik, HB.net - Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani dan empat pimpinan DPRD, yakni Ketua DPRD Much Abdul Qodir dan tiga wakil Ketua Nur Saidah, Ahmad Nurhamim dan Mujid Riduan menandatangani Nota Kesepakatan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2023. Kegiatan itu dilakukan dalam rapat paripurna, di ruang paripurna DPRD Gresik, Jalan KH Wachid Hasyim, Gresik, Selasa (15/8/2022).

Dalam KUA PPAS Tahun 2023, postur kekuatan fiskal belanja pada APBD Gresik 2023 diproyeksikan sebesar Rp 4.016.862.733.623. Sementara pendapatan daerah (PD), diproyeksikan sebesar  Rp 3.666.099.365.800. Pendapatan bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 1.240.910.000.000. Dana transfer dari Pemerintah Pusat Rp 2.408.089.365.800. Dan, lain-lain pendapatan yang sah Rp 17.000.000.000.

"Kekuatan belanja fisikal kita pada APBD 2023 diproyeksikan sebesar Rp 4.016 triliun lebih," ucap Ketua DPRD Gresik, Much Abdul Qodir. Ia mengaku optimis bahwa target pendapatan Rp 3,6 triliun tersebut akan tercapai.

"Karena itu, kami berharap leding sektor atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menjadi ujung tombak dalam mencari pendapatan melakukan inovasi-inovasi sesuai arahan Bapak Bupati," tuturnya.

Ditambahkan Qodir,  bahwa target pendapatan sebesar Rp 3,6 triliun pada APBD 2023 tak main-main. Hal ini  sudah luar biasa.

"Mudah-mudahan menjadi stimulus pemulihan ekonomi di Kabupaten Gresik pasca pandemi Covid-19. Kami optimis ekonomi di Gresik akan secepatnya pulih dan normal, sehingga aktivitas perekonomian kembali stabil sehingga berdampak pada sektor pendapatan daerah," tuturnya.

DPRD Gresik saat menggelar paripurna  penandatanganan Nota Kesepakatan KUA dan PPAS Tahun 2023. foto: SYUHUD/HB.

Sementara Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani menyatakan, proyeksi pendapatan pada APBD 2023 ditargetkan sebesar Rp 3,6 triliun, dengan belanja sebesar Rp 4,016 triliun yang telah tertuang dalam KUA PPAS, optimis bisa dicapai.

"Kami bersyukur Pemkab dan DPRD  Gresik dapat menyetujui KUA dan PPAS 2023. Semoga dengan semangat gotong royong target tersebut bisa tercapai.  Karena itu, saya minta OPD lebih aktif dan inovatif dalam pelaksanaan APBD 2023, sehingga bisa tepat sesuai peraturan perundangan," terangnya.

Menurut Bupati, mengacu ketentuan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 Tahun 2019, tentang pengelolaan keuangan daerah, kepala daerah menyusun KUA dan PPAS.

"Penyusunan KUA PPAS berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)," ucapnya.

Bupati menjelaskan, bahwa dokumen KUA dan PPAS memuat kondisi ekonomi makro, asumsi penyusunan APBD, kebijakan pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah, serta strategi pencapaiannya. Bupati lantas menjelaskan kondisi kinerja ekonomi secara global pada tahun 2020 hingga 2021 yang mengalami kontraksi cukup signfikan akibat pandemi Covid-19.

"Kinerja perekonomian Kabupaten Gresik pada tahun 2020 sempat terkontraksi sebesar minus (-) 3,68% akibat pandemi Covid-19. Namun, kami ucapkan syukur alhamdulillah, berkat komitmen dan kerja keras kita bersama dalam penanganan pandemi covid, pada tahun 2021 kinerja perekonomian Kabupaten Gresik berangsur membaik. Pertumbuhan ekonomi sebesar Rp 3,79%, seiring dengan melandainya kasus covid, " jlentrehnya.

"Sementara berdasarkan asumai dasar indikator ekonomi makro nasional tahun 2023, pertumbuhan ekonomi nasional diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan sebesar 5,3-5-9%," sambungnya.

Kondisi tersebut, tambah bupati, diharapkan berimbas  kinerja perekonomian di Kabupaten Gresik dapat meningkat signifikan, sehingga program-program prioritas dapat dilaksanakan dan dapat memberikan manfaat yang lebih besar dalam proses pembangunan di Kabupaten Gresik.

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, bersama Ketua DPRD Much Abdul Qodir dan Wakil Ketua Mujid Riduan memberikan keterangan pers. foto: SYUHUD/HB.

Ditambahkan Bupati, pada APBD tahun 2023, Pemkab Gresik tetap memprioritaskan 3 sektor pembangun. Pertama, infrastruktur. Kedua, penanganan banjir Kali Lamong. Ketiga, penurunan angka kemiskinan.

"Kami ajak semua OPD, dan ASN untuk  selalu berinovasi dalam mewujudkan sektor pendapatan, dan mewujudkan program yang telah dicanangkan," pungkasnya. (hud/ns)