Lewat Carbon Trading,  PLN NP Gencarkan Upaya Pengurangan Emisi

Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah menyampaikan, komitmen perusahaan dalam mewujudkan Net Zero Emission di tahun 2060 melalui perdagangan karbon.

Lewat Carbon Trading,  PLN NP Gencarkan Upaya Pengurangan Emisi
Landscape PLTG dan Uap Muara Karang menjadi yang pertama dalam memperoleh Sertifikat Pengurangan Emisi yang diterbitkan KLHK.

Surabaya, HB.net - PLN Nusantara Power (NP) menjadi penyedia bursa karbon terbesar di Indonesia melalui hampir 1 juta karbon yang diperdagangkan di Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon). Langkah ini menjadi kontribusinya dalam pengurangan emisi gas rumah kaca dan menjadi peserta utama dalam perdagangan karbon global.

Pada perdagangan karbon hingga Jumat (23/02/2024) beberapa perusahaan telah melaksanakan perdagangan trading dengan PLN Nusantara Power. Perusahaan tersebut adalah BJB, MNC Sekuritas, Bank Danamon, OCBC NISP, dan Jawa Power.

Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah menyampaikan, komitmen perusahaan dalam mewujudkan Net Zero Emission di tahun 2060 melalui perdagangan karbon.

"Lewat perdagangan karbon yang kami sumbangkan menjadi milestone, penting bagi komitmen dekarbonisasi Indonesia menuju Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat. Kami berharap semakin banyak perusahaan lain yang ikut tergerak dan berpartisipasi pada aksi ini," terang Ruly, Senin (27/02/2024).

Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) telah diluncurkan Presiden Jokowi di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Melalui skema ini, PT PLN (Persero) melalui PLN NP menjadi trader terbesar di bursa karbon Indonesia dengan membuka setara hampir 1 juta ton CO2.

Hal ini merupakan bagian langkah PLN mendukung pemerintah dalam penurunan emisi dan mengakselerasi transisi energi. Menurut Ruly, unit pembangkit berbahan bakar gas pertama di Indonesia, pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Blok 3 Muara Karang akan memimpin langkah pembangkit PLN masuk ke bursa karbon.

PLTGU ini telah memiliki SPE gas rumah kaca (GRK) dari Kementerian LHK dan tercatat berhasil menurunkan karbon dioksida setara hampir 1 juta ton di tahun 2022.

PLTGU Blok 3 Muara Karang telah menggunakan 100 persen bahan bakar gas yang telah diregasifikasi dari LNG pada Floating Storage and Regassification Unit (FSRU) dengan menggunakan suplai LNG. PLTGU ini juga dilengkapi dengan teknologi gas turbin terbaru dan paling efisien yang menggunakan metode Combine Cycle. (diy/ns)