Surabaya Batal PSBB, Petugas Screening Ditarik
SURABAYA, HARIAN BANGSA-Pemkot Surabaya menarik sejumlah petugas screening di 19 pintu masuk ke Kota Pahlawan. Penarikan petugas, dilakukan karena pemkot masih belum menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Koordinator Protokol Komunikasi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, M Fikser membenarkan ada penarikan petugas yang benjaga di belasan posko tersebut. "Jadi memang ada penarikan petugas yang selama ini ditempatkan untuk menjaga akses masuk di 19 titik di wilayah Surabaya," katanya di Kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (8/4/).
Menurut Fikser, aktivitas yang dilakukan di 19 titik tersebut, salah satunya penyemprotan disinfektan ke kendaraan dan juga pemeriksaan suhu tubuh pengguna jalan. Ia menegaskan itu belum berarti penerapan PSBB.
"Namun karena apa yang dilakukan Pemkot itu dianggap belum koordinasi, sehingga menimbulkan salah persepsi. Padahal yang dilakukan bukan melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar, hanya melalukan imbauan. Kalau memberlakukan PSBB tentunya lebih ketat, ada pengalihan arus dan segala macem di sana. Tapi kan tidak, akses keluar masuk tetap terbuka. Hanya imbauan, penyemprotan, pemeriksaan tubuh sebagai salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran virus," lanjut Fikser.
Fikser menjelaskan, ditariknya petugas juga sebagai langkah evaluasi. "Evaluasi yang pertama adalah untuk pengendara dan penumpang ke depannya akan dilakukan penyemprotan atau tidak. Kalau pun boleh melakukan penyemprotan, bagian mana yang disemprot. Jadi ada edukasi lagi yang dilakukan petugas nanti di sana kalau pun nanti ada," papar Fikser.
"Ada tidaknya itu bergantung dari warga. Artinya dorongan dari warga harus ada itu, pemkot lebih lihat kepentingan warga. Kemarin pemkot melaksanakan itu merupakan inisiatif sendiri. karena memang dianggap belum ada koordinasi, kita tarik dulu," tambah Fikser. (ian/ns)