CMBR Lembung Paseser Punya Jembatan Baru

Hiruk kicau burung di alam bebas terdengar saling menyahut. Hamparan pohon mangrove menghijau sejauh mata memandang, menambah kesejukan siang itu. Masyarakat Desa Lembung Paseser berkomitmen untuk peduli dan menjaga kualitas lingkungan bersama Pertamina EP.

CMBR Lembung Paseser Punya Jembatan Baru
Peresmian jembatan baru kawasan konservasi mangrove di lokasi Coastal & Marine Biodiversity Reserve (CMBR) Lembung Paseser.

Bangkalan, HARIAN BANGSA.net -Hiruk kicau burung di alam bebas terdengar saling menyahut. Hamparan pohon mangrove menghijau sejauh mata memandang, menambah kesejukan siang itu. Masyarakat Desa Lembung Paseser berkomitmen untuk peduli dan menjaga kualitas lingkungan bersama Pertamina EP.

Seruan penghentian perburuan satwa burung dan menjaga ekosistem puspa yang berada di sekitar masyarakat digaungkan oleh Pertamina EP Asset 4 Poleng Field. Seruan ini juga terlintas dalam kegiatan peresmian pembangunan jembatan kawasan konservasi mangrove di lokasi Coastal & Marine Biodiversity Reserve (CMBR) Lembung Paseser, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan, Kamis (26/11).

Jembatan sepanjang 350 meter ini dibangun untuk memudahkan aktivitas pemantauan, rehabilitasi mangrove dan hutan pantai yang sudah dikembangkan sejak tahun 2017.

“Pandemi Covid-19 tidak menghentikan kewajiban perusahaan untuk tetap tumbuh bersama masyarakat, khususnya dalam bidang lingkungan,” ujar Poleng Field Manager Jemy Oktavianto.

Mengusung konsep konservasi, riset, penelitian dan pemberdayaan masyarakat, CMBR Lembung Paseser ini diharapkan menjadi sentra penelitian dan edukasi. Jemy berharap dengan kekayaan keanekaragaman hayati yang sudah teridentifikasi dapat menjadi lokasi riset dan pendidikan bagi masyarakat.

“Sebanyak 34 spesies mangrove dan 68 spesies burung telah teridentifikasi dan terpantau di wilayah ini. Selain untuk menambah pengetahuan lokasi ini dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata baru,” harapnya.

Proses identifikasi satwa dan fauna tersebut dibukukan dalam buku saku berjudul Avifauna Lembung Paseser. Ini  merupakan buku kedua yang diterbitkan oleh perusahaan sebagai bagian menambah kepustakaan tentang keanekaragaman hayati.

“Pada buku ini dijelaskan peran burung, upaya konservasi burung maupun daftar spesies burung yang ada di Lembung Paseser,” ujar Jemy sembari membagikan buku tersebut kepada tamu undangan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kabupaten Bangkalan, Anang Yulianto menyampaikan harapannya agar perusahaan tetap konsisten melaksanakan program serupa.

“Program yang sudah digagas oleh perusahaan tentu harus kita dukung. Kita berharap program seperti bersih-bersih sampah di pantai juga bisa dilakukan dengan mengajak masyrakat dan siswa-siswi sekolah untuk ikut berpartisipasi,” kata dia.

Anang menyampaikan, kawasan ini dapat disulap menjadi ekowisata yang dibanggakan oleh masyarakat Madura. Selain kegiatan seremonial, masyarakat dan tamu undangan diajak untuk berkeliling di sekitar kawasan serta melakukan penanaman cemara laut secara simbolis dalam rangka hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional.

Sejak 2017, Poleng Field telah mendukung dan menggalakkan restorasi mangrove pada lahan seluas 10,75 hektare dengan melakukan penanaman 76.536 bibit serta penanaman hutan pantai seluas 4 hektare. Pada area konservasi ini juga menjadi sentra pembibitan mangrove mencapai 29.000 bibit dan pembibitan cemara laut sebanyak lima ribu bibit.

Pada kegiatan ini turut hadir Kepala Seksi Konservasi Wilayah VI Pamekasan, Sumpena, pewakilan SKK Migas Perwakilan Jabanusa, Muspika Kecamatan Sepulu, kepala Desa Lembung Paseser, kepala SD Lembung Paseser, beserta siswa yang turut dalam kegiatan penghijauan.(mid/rd)