Gubernur Jatim Apresiasi Vaksinasi Drive Thru UM Surabaya
Surabaya, HB.net - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi vaksinasi drive thru di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya. Khofifah menyebut, pola vaksinasi layanan tanpa turun tersebut bisa mencegah terjadinya kerumunan.
"Kami ingin mengedepankan pentahelix approach. Kampus menjadi bagian penting karena banyak muncul ide brilian. Dengan begitu akan terjadi percepatan vaksinasi," kata Khofifah saat meninjau vaksinasi, Rabu (15/9/2021).
Khofifah, menambahkan, mekanisme drive thru yang disajikan oleh Universitas Muhammadiyah bisa dijadikan contoh bagi institusi lainnya dalam menggelar vaksinasi.
“Saya baru kali ini menyaksikan vaksinasi berbasis komunitas dengan mekanisme drive thru. Mekanisme dengan format seperti ini untuk menghindari kerumunan. Saya rasa dengan era digital seperti ini bisa dilakukan dan direplikasi di tempat tempat yang lain,” ungkapnya.
Mantan Menteri Sosial tersebut juga menyampaikan, Pemprov mengedepankan pentahelix dalam menangani pandemi Covid 19. Salah satu unsur di dalamnya adalah kampus lantaran banyak ide ide brilian dan solusi dari berbagai masalah.
“Tentu komuniksi sinergitas diantara pemerintah dan kampus menjadi bagian yang sangat penting dan berkaitan dengan vaksinasi, bahwa sesungguhnya peran kampus sangat penting melakukan percepatan agar Covid 19 makin melandai dan semakin terkendali,” tuturnya.
“Hasil assemen kementrian kesehatan positivity rate di Jatim 1,85 untuk bisa mencapai dibawah lima persen itu prosesnya panjang. Diperlukan ikhtiar luar biasa untuk bisa menjaga positif rate yang menjadi indikator terkendalinya Covid 19, bukan hanya warga surabaya dan Jatim tetapi bahwa interaksi ini memang terbangun dengan berbagai elemen strategis yang lain,” tuntasnya.
Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya Sukadiono mengatakan, vaksinasi berlangsung mulai 15-19 September dan 20-24 September 2021. Vaksin yang digunakan yakni AstraZeneca dan Sinovac. "Peserta vaksinasi kebanyakan warga musiman atau domisili luar Surabaya. Adapun tenaga vaksinator kami dari RS Muhammadiyah, FK UM Surabaya, dan FKM UM Surabaya," ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknya memilih metode vaksinasi dengan cara lantatur agar prosesnya bisa berjalan cepat dan tidak menyebabkan kerumunan, sehingga masyarakat tak perlu antre dan bisa langsung pulang.
Calon penerima vaksin bisa mendaftar secara online dengan e-vaksin, sehingga entry data lebih cepat karena sudah terdata. Masyarakat yang belum tahu caranya juga akan dibantu petugas. "Kami berharap program vaksinasi ini bisa membantu pemerintah dalam membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok," katanya. (dev/ns)