Jelang Akhir September, Konsumsi BBM dan Elpiji Meningkat
Sejak diberlakukannya adaptasi kebiasaan baru, PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus mencatat adanya tren kenaikan konsumsi BBM dan elpiji.
Surabaya, HARIAN BANGSA.net - Sejak diberlakukannya adaptasi kebiasaan baru, PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus mencatat adanya tren kenaikan konsumsi BBM dan elpiji di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Menjelang akhir September ini, Pertamina mencatat adanya kenaikan konsumsi BBM jenis Gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) sebesar 20 persen dan BBM jenis Gasoil (Solar, Biosolar, Dexlite, Pertamina Dex) sebesar 52 persen dibandingkan dengan bulan Mei 2020.
Unit Manager Communication, Relations, & CSR MOR V Jatimbalinus Rustam Aji menyampaikan, adanya kenaikan konsumsi ini dikarenakan mulai diberlakukannya adaptasi kebiasaan baru dengan protokol kesehatan.
“Semenjak dibukanya kembali kegiatan perekonomian dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, menjadi salah satu faktor kenaikan konsumsi BBM saat ini,” ujarnya, dalam siaran pers yang diterima HARIAN BANGSA, Kamis (24/9).
Pada bulan Mei 2020 kemarin, Pertamina mencatat rata-rata harian konsumsi BBM jenis Gasoline sebesar 13.100 KL/ hari dan BBM jenis Gasoil sebesar 4.900 KL/hari. “Sedangkan pada bulan September ini, rata-rata harian penyaluran BBM di Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT naik menjadi 15.800 KL/hari untuk Gasoline dan 7.400 KL/hari untuk Gasoil,” tambah Rustam.
Pertamina juga mencatat kenaikan konsumsi elpiji (elpiji PSO dan NPSO) di wilayah Jatimbalinus. Tercatat menjelang akhir bulan September ini konsumsi rata-rata harian sebesar 4.800 MT/hari naik 6% dibandingkan konsumsi bulan Mei 2020 saat PSBB dengan rata-rata harian sebesar 4.500 MT/hari.
Pertamina berkomitmen untuk menyalurkan BBM dan elpiji kepada masyarakat. Termasuk BBM bersubsidi atau bahan bakar Jenis BBM Tertentu (JBT) serta BBM penugasan sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan pemerintah.
Selama adaptasi kebiasaan baru ini juga, Pertamina telah memberlakukan protokol pencegahan Covid-19 di seluruh lini bisnis perusahaan. Di antaranya adalah penggunaan alat pelindung diri (APD) bagi operator yang bertugas di SPBU seperti masker dan face-shield, disinfektan secara berkala, dan pengecekan suhu bagi operator yang melakukan shift di SPBU.
Pertamina juga mengimbau konsumen membiasakan menggunakan transaksi secara nontunai menggunakan aplikasi MyPertamina. Selain mengurangi potensi penularan virus melalui uang tunai, juga memberikan program promo dan undian menarik.
Di agen dan pangkalan, Pertamina juga memberlakukan protokol kesehatan dan juga melakukan disinfektasi secara berkala terhadap tabung-tabung elpiji yang akan dijual kepada pelanggan.(mid/rd)