Khofifah Minta BUMD Optimalkan Potensi untuk Mendongkrak PAD Jatim

Gubernur Khofifah meminta agar BUMD Jatim aktif melakukan komunikasi dan koordinasi tidak hanya dengan antar BUMD, tetapi juga dengan Pemerintah Daerah, BUMN, maupun Badan Usaha Milik Swasta.

Khofifah Minta BUMD Optimalkan Potensi untuk Mendongkrak PAD Jatim

 Surabaya, HB.net  - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jatim memaksimalkan potensi  serta aset yang dimiliki agar bisa mendongkrak kontribusinya dalam pendapatan asli daerah (PAD).

Hal itu disampaikan Gubernur Khofifah, saat membuka Rapat Koordinasi Optimalisasi Peran BUMD dalam Peningkatan PAD (Pendapatan Aseli Daerah), di Hotel JW Marriot Surabaya, Kamis (4/8/2022).

Gubernur Khofifah meminta agar BUMD Jatim aktif melakukan komunikasi dan koordinasi tidak hanya dengan antar BUMD, tetapi juga dengan Pemerintah Daerah, BUMN, maupun Badan Usaha Milik Swasta.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekdaprov Jatim) Adhy Karyono mengungkapkan, rapat koordinasi bertujuan, untuk memetakan persoalan yang dihadapi di BUMD.

"Gubernur mengatakan kita harus kerjasama baik bagi BUMD maupun dengan pemerintah daerah, pihak swasta, bagaimana optimalisasi kasus di BUMD bagaimana bisa memulihkan hubungan yang signifikan untuk PAD kita," terangnya.

"Dengan rapat ini kita akan bersinergi, melihat isu-isu strategis persoalannya dan yang paling penting adalah solusi dan strateginya kedepan seperti apa. BUMD benar - benar optimal untuk mendukung PAD kita," terangnya.

Ia menerangkan, keberadaan BUMD ini bukan hanya urusan PAD tapi ada tujuan lain terutama untuk meningkatkan kesempatan kerja bagi masyarakat. Kedua, sisi pelayanan, tidak mungkin kita murni bisnis semua. Berikutnya kita memberikan sumbangan dari sisi CSR nya juga untuk kepentingan masyarakat.

"Jadi PAD salah satunya yang kita genjot tetapi fungsi-fungsi yang lain sudah berjalan," jelasnya.

Di singgung tentang wacana pembentukan PAD baru, Sekdaprov Jatim menjelaskan, ini melihat dari peluang tantangan yang ada pelabuhan di Probolinggo, kita mempunyai peluang yang seperti itu kemudian di pangan, dan optimalisasi di kesehatan.

"Selama ini kesehatan kita bersama BUMN, sementara kita mampu memproduksi alkes dan peluang-peluang ini tidak bisa bisnis-bisnis tapi harus ada badan usaha tersendiri kita akan ekspansi itu. Kita memulai persiapannya mungkin di 2024 kita sudah selesai," jelasnya. (dev/ns)