Lakukan MoU dengan Puslit, Bupati Ingin Jember Jadi Sentra Kopi Terbesar di Indonesai

Kabupaten Jember saat ini mempunyai hasil produksi kopi 12 ribu ton per tahun, namun data itu perlu dikongkritkan agar diketahui asal muasalnya.

Lakukan MoU dengan Puslit, Bupati Ingin Jember Jadi Sentra Kopi Terbesar di Indonesai
MoU Bupati Jember dan Puslit di Pendopo Wahyawibawagraha.
Lakukan MoU dengan Puslit, Bupati Ingin Jember Jadi Sentra Kopi Terbesar di Indonesai

Jember, HB.net - Guna membangun dan merubah tatanan birokrasi pemerintahan Jember, Bupati Jember Hendy Siswanto bersama Wakilnya, KH. Mochammad Balya Firjoun melakukan sinergi dan akselerasi dengan berbagai pihak. Kali ini bersama Pusat Penelitian Kopi dan Kakau (puslit) Jember. 

Keduanya sepekat menandatangani kerjasama (MoU) di Pendopo Wahyawibawagraha, Sabtu (24/4). Dengan mengusung tema besar, Jember kedepan akan mengenalkan kopi ke industri domistik bahkan internasional. Sebab Jember kaya akan pertanian kopi.

Bahkan menurut Hendy, kabupaten Jember saat ini mempunyai hasil produksi kopi 12 ribu ton per tahun, namun data itu perlu dikongkritkan agar diketahui asal muasalnya. "Tentunya kami saat ini mulai menata kembali, agar tahu kekuatan petani kopi di Jember itu dalam setahun itu bisa menghasilkan berapa," tanyanya.

Kedepan akan mengumpulkan semua petani kopi. "Jadi kalau teori kita itu mau perang kita kan harus menguasasi medan atau wilayah terlebih dahulu, kalau kita tidak bisa menguasasi teritorial mau perang dengan siapapun tidak akan mungkin menang," jelasnya.

"Kalau kita kuasasi keberadaan kopi, letak penghasil kopi dan siapa market kopi dan tidak kita dokumentasi maka mustahil kita untuk mendapatkan sesuatu gebrakan ke depan," ujarnya.

Ia tidak ingin Jember yang potensial itu hanya sebagai bagian dari komunitas atau asosiasi saja. Pemerintah daerah ini wajib untuk membuat stabil agar mereka (petani kopi) ini makmur.

Ia juga akan menjadikan Industri kopi sebagai multi player efek, sehingga mampu memberikan kemakmuran bagi petani dan pedagangnya. "Tentunya komoditas yang lain juga akan ikut serta," katanya. Untuk mengenalkan kopi Jember yang dikenal dengan kopi robusta pihaknya kedepan akan mewacanakan gerakan minum kopi Jember.

"Kita akan bikin kegiatan seperti itu, kita akan follo-up. Nanti Jember juga sebagai penghasil sentra kopi robusta terbesar di Indonesia dan itu akan kami canangkan juga. Tujuanya sederhana, bukan kita canangkan kopi robusta terbesar di indonesia saja tapi kami ingin orang mendengar Jember adalah penghasil kopi tersebut," ucapnya.

Selain itu mantan pegawai Dishub itu kedepan akan menjadikan Jember sebagai sentra kopi. Jadi perlu untuk dikolaborasikan di seluruh OPD yang ada terutama OPD yang terkait yaitu Dinas Koperasi kemudian Dinas Pariwisata.

"kami akan menghidupkan kembali koperasi di Jember, kami kedepan akan besarkan koperasi bukan hanya koperasi di pemkab saja namun di setiap desa juga kita kembangkan dengan naungan pemkab," ujarnya.

Ia berharap dari kerja sama tersebut dapat mempercepat keberhasilan dalam membangun Jember. "Bukan hanya hulu dan hilir saja yang harus bagus namun SDMnya juga perlu untuk ditingkatkan," pungkasnya. (yud/eko/diy)