Mahasiswa ITS Ciptakan Alat Pendeteksi Pasien Covid-19
Beberapa mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan alat monitoring untuk mendeteksi pasien Covid-19 yang kabur dan berkeliaran di tengah masyarakat.
Surabaya, HARIAN BANGSA.net - Adanya sejumlah pasien positif Covid-19 yang kabur atau menghindari isolasi khusus, membuat masyarakat merasa resah. Untuk mengurangi keresahan tersebut, beberapa mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan alat monitoring untuk mendeteksi pasien Covid-19 yang kabur dan berkeliaran di tengah masyarakat.
Mereka adalah Akbar Suwandana, Alvin Cahya Adi Perdana, Tahta Anugrah Wibowo, dan Gita Marcella Khoirun Nissa. Keempatnya merupakan mahasiswa Departemen Teknik Instrumentasi angkatan 2017 (Akbar dan Alvin) dan angkatan 2018 (Tahta dan Gita). Tergabung dalam Tim GATA, mereka berhasil membuat alat monitoring untuk mendeteksi pasien Covid-19.
Akbar Suwandana selaku ketua tim mengatakan bahwa dengan alat yang diberi nama Ramones teesebut dinilai mampu mendeteksi orang dalam pengawasan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), orang tanpa gejala (OTG), dan pasien positif Covid-19.
Berdasarkan hal tersebut, Ramones rencananya akan diletakkan di tempat-tempat umum seperti mall, sarana pendidikan, pintu keluar masuk desa, dan tempat umum lainnya. "Karena di sini (tempat-tempat tersebut) merupakan tempat penularan yang paling sering terjadi," katanya, Selasa (4/8).
Mahasiswa yang kerap disapa Dana ini menjelaskan, pengunjung yang ingin masuk akan berdiri di titik pengukuran. Setelah itu, secara otomatis sensor dari alat ini akan langsung bekerja, mulai dari mengukur ketinggian, mendeteksi wajah, hingga mengukur suhu tubuh pengunjung. "Input dari semua sensor ini akan dimasukkan ke dalam database yg telah terhubung dengan database Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Covid-19," jelasnya.
Dana melanjutkan, data yang masuk akan langsung dicocokan dengan database milik BNPB Covid-19. Data yang cocok membuat alat akan memunculkan notifikasi di layar pengawas melalui monitor. Selain itu, buzzer alarm pada portal juga akan menyala dan portal tidak dapat terbuka, sehingga pengunjung tidak bisa masuk. "Hal ini akan berbeda ketika data yang diterima tidak cocok dengan database BNPB, portal secara otomatis akan langsung terbuka dan pengunjung bisa masuk," ujarnya.
Mahasiswa asal Malang ini menyampaikan, dengan menggunakan sistem sensor tersebut, Ramones sekaligus dapat mengurangi resiko petugas atau penjaga portal dalam terpapar virus Covid-19.
Berkat idenya tersebut, Tim GATA berhasil meraih posisi kedua dalam Lomba Aplikasi Inovatif dan Inspiratif Covid-19 (LAI2 - Covid-19) sublomba Detektor yang diselenggarakan Direktorat Kemahasiswaan ITS dan telah diumumkan, beberapa waktu lalu.
Dana berharap, Ramones buatan timnya ini dapat mengurangi kekhawatiran masyarakat untuk berkunjung ke tempat umum. "Dengan kondisi tatanan baru seperti sekarang, semoga alat ini bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat sekitar," pungkasnya penuh harap.(rd)