Meski Pandemi, PWU Jatim Laba Rp 3 Miliar

Pandemi Covid-19 berdampak pada semua lini kehidupan, termasuk ekonomi.

Meski Pandemi, PWU Jatim Laba Rp 3 Miliar
Direktur Utama PT PWU Jatim Erlangga Satriagung. Didi Rosadi/ HARIAN BANGSA

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Pandemi Covid-19 berdampak pada semua lini kehidupan, termasuk ekonomi. Dampaknya pertumbuhan ekonomi menurut, sehingga banyak perusahaan yang tutup atau mengurangi jumlah karyawan.

Namun, iklim ekonomi tidak menentu selama pandemi Covid-19 itu dapat dilewati PT Panca Wira Usaha (PWU) Jawa Timur. Salah satu BUMD milik Pemprov Jatim ini masih menunjukkan performa maksimal dengan menghasilkan laba cukup signifikan.

Direktur Utama PT PWU Jatim Erlangga Satriagung mengatakan, sepanjang kurun waktu 2020 dan 2021 perusahaan yang berasal dari gabungan lima perusda ini juga terdampak pandemi Covid-19. Sejumlah anak perusahaan mengalami defisit pendapatan alias merugi. Namun hal tersebut dapat ditopang dari kinerja anak perusahaan lain yang surplus cukup meyakinkan.

“Terdampak pandemi pasti. Tapi secara umum PT PWU masih mampu mendapatkan laba cukup besar baik di tahun 2020 maupun tahun 2021 ini,” terang Erlangga Satriagung, Kamis (25/11).

Pada tahun 2020 lalu, PT PWU mampu membukukan laba bersih perusahaan sebesar Rp 4,9 miliar. Sedangkan prognosa tahun 2021 ini masih diperkirakan mencapai Rp 3,05 miliar hingga Desember 2021 nanti. Kendati menurun dibanding tahun 2020 lalu, tapi tahun 2021 ini perusahaan bisa untung  itu prestasi yang luar biasa.

“Surplus atau laba tersebut didapat dari kinerja anak perusahaan seperti Kasa Husada, PT Carma Wira Jatim, PT Loka Refractories Wira Jatim, PT Moya Kasri Wira Jatim, PT Adi Graha Wira Jatim dan PT Karet Ngagel Wira Jatim,” papar Erlangga.

Sedangkan beberapa anak perusahaan yang defisit adalah PT Gedung Expo Wira Jatim dan PT Puri Panca Pujibangun. Jatim Expo cukup terpukul selama masa penerapan PPKM karena sama sekali tidak ada pemasukan.

"Kalau kondisi ekonomi terus membaik dan Covid-19 terkendali, kami optimis tahun 2022 laba perusahaan bisa tembus Rp7,5 miliar," ungkap pria yang juga ketua KONI Jatim ini.

Diakui Erlangga, sejak memegang PT PWU Jatim kondisi perusahaan sejatinya tidak sehat, sehingga fokus utama harusnya menyehatkan terlebih dulu supaya bisa leading. Untuk recovery itu, lanjut Erlangga paling tidak dibutuhkan anggaran Rp 150 miliar yang akan digunakan untuk menata aset-aset perusahaan, khususnya terkait legalitas, peremajaan mesin, hingga SDM.

"Karena tak mungkin minta suntikan APBD maka kami berencana resizing aset sekitar 5 persen, sehingga bisa mendapat suntikan dana sekitar Rp 250 miliar tapi realisasi itu tidak mudah," jelasnya.

Erlangga menambahkan, Pemprov Jatim juga berencana melakukan sertifikasi aset-aset PT PWU dengan anggaran Rp 40 miliar tahun 2022 nanti. "Setidaknya upaya pemprov ini dapat memperkuat status kepemilikan aset agar bisa lebih dioptimalkan lagi,” pungkasnya. (mdr/rd)