Pemkab Antisipasi Kedatangan 400 PMI Bondowoso

Antisipasi kedatangan PMI atau warga negara Indonesia dari luar negeri, juga mewaspadai kedatangan warga negara asing (WNA) melalui Bandara Internasional Juanda.

Pemkab Antisipasi Kedatangan 400 PMI Bondowoso
Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat
Pemkab Antisipasi Kedatangan 400 PMI Bondowoso

Bondowoso, HB.net - Sebagai tindak lanjut dari larangan mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah, mulai 6 hingga 17 Mei 2021, Pemerintah Kabupaten Bondowoso menggelar rapat koordinasi dengan beberapa pihak terkait. Salah satunya untuk mengantisipasi kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Antisipasi kedatangan PMI atau warga negara Indonesia dari luar negeri, juga mewaspadai kedatangan warga negara asing (WNA) melalui Bandara Internasional Juanda.

Upaya penyekatan larangan mudik di Kabupaten Bondowoso mengikuti rayonisasi titik penyekatan yang telah ditentukan. Bondowoso masuk dalam Rayon III, bersama Kabupaten Banyuwangi, Situbondo, Jember dan Lumajang. Terdapat dua titik penyekatan Rayon III yakni di perbatasan Lumajang-Probolinggo dan Situbondo-Probolinggo.

Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat mengatakan, sekitar 400 warga Bondowoso yang resmi tercatat berada di luar negeri. Namun tidak bisa dipastikan, apakah mereka akan pulang ke tanah air atau tidak.

“Jadi kita mengantisipasi. Kedua, mereka bisa-bisa dipastikan pulang yang habis kontrak,” katanya saat dikonfirmasi usai memimpin Rakor di Aula Sabha Bina Praja 1, Rabu (28/4).

Wabup Irwan menjelaskan, jika para pekerja imigran memaksakan diri untuk mudik, pemerintah menyiapkan titik karantina di asrama haji Surabaya selama dua hari.  Setelah melalui pemeriksaan swab dan hasilnya negatif, mereka akan dipulangkan ke daerah masing-masing, namun tetap melakukan isolasi mandiri di rumah.

“Kita melakukan penjemputan. SOPnya tiga hari kita harus melakukan karantina terhadap mereka. Tadi disepakati di Akper tempat karantinanya,” imbuhnya.

Namun, jika hasil swab menunjukkan positif mereka tidak bisa langsung pulang ke rumah, melainkan masuk dulu ke rumah sakit Bhayangkara untuk penanganan lebih lanjut. (gik/diy)