Pemkab Probolinggo, Pastikan Persediaan Beras Cukup Hingga Tahun Depan
Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kabupaten Probolinggo, Susilo Isnadi mengatakan, angka tersebut didapatkan dari laporan hasil rapat koordinasi/High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Probolinggo.
Probolinggo, Hb.net - Stok beras yang ada di Bulog Probolinggo per 8 April 2021 sebanyak 13.465 ton setara beras. Jumlah ini masih mampu mencukupi kebutuhan beras di Probolinggo hingga April 2022. Selain itu, Bulog melakukan penyerapan beras per 8 April 2021 sebanyak 5,143 ton.
Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kabupaten Probolinggo, Susilo Isnadi mengatakan, angka tersebut didapatkan dari laporan hasil rapat koordinasi/High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Probolinggo.
Harga Eceran Tertinggi (HET) beras mengacu pada Permendag Nomor 57 Tahun 2017. Untuk beras medium Rp 9.450/kg dan beras premium Rp 12.800/kg. Luas areal panen padi per Maret 2021 mencapai 10.000 hektar.
“Analisa ketersediaan pangan dihitung dengan rumus ketersediaan pangan-konsumsi (dengan asumsi konsumsi beras sebanyak 88,6 kg/orang/tahun). Yang jelas stok beras kemarin masih cukup untuk satu tahun ke depan. Karena sudah ada yang sudah panen padi di Probolinggo,” jelasnya saat Rakor inflasi yang digelar Pemkab Probolinggo.
Selain beras jelas Susilo, stok LPG 3 Kilogram bersubsidi cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1442 H. “Kami juga sudah mempunyai langkah untuk mengajukan kuota tambahan sebagai antisipasi jika nanti terjadi kekurangan LPG 3 Kilogram,” terangnya.
Untuk stok BBM juga masih cukup. Pihaknya juga sudah mengajukan kuota cadangan. “Jika nanti dibutuhkan baru dikeluarkan. Tetapi karena masih masa pandemi Covid-19, saya yakin tidak akan memakai kuota cadangan karena tidak ada mudik lebaran,” tegasnya.
Hanya saja yang menjadi kekhawatiran adalah stok gula pasir. Sebab di PG Wonolangan stoknya tersedia sebanyak 400 ton, tetapi stok tersebut sudah diorder sehingga tidak ada stok lagi. “Stok gula ini diorder beberapa kelompok-kelompok yang ada di luar daerah. Misalnya untuk grup arisan gula yang akan dibagikan jelang lebaran,” ujarnya.
Sementara untuk daging dan telor tidak ada masalah karena stoknya cukup. Daging ayam, ayam ras dan buras serta telor kuotanya mencukupi. Namun yang sedikit bergolak adalah cabai rawit yang harganya sempat tinggi dan saat ini sudah cenderung stabil masih Rp 45 ribu per kilogram. (ndi/diy)