Penjualan Listrik di Jatim Tumbuh 2,25 Persen
PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur mencatat pertumbuhan penjualan tenaga listrik sebesar 2,25 persen.
Surabaya, HARIAN BANGSA.net - PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur mencatat pertumbuhan penjualan tenaga listrik sebesar 2,25 persen. Angka ini lebih besar dari pertumbuhan nasional, yakni 0,05 persen. Ini data hingga November 2020.
Senior Manager General Affairs PLN UID Jawa Timur, A Rasyid Naja menyampaikan, salah satu sektor yang tetap tumbuh di kala pandemi adalah sektor pertanian.
Melalui electrifying agriculture, program khusus PLN mendorong dan menfasilitasi petani untuk meningkatkan hasil pertaniannya, tercatat pada 2020 sebesar 22.500 VA lahan bawang merah di Jatim teraliri listrik, dan 2.665.491 kWh penjualan listrik petani buah naga.
Pihaknya juga menyampaikan, saat ini Jawa Timur memiliki daya mampu 9.367 MW, beban puncak 5.395 MW, dikirim ke Jateng sebesar 269 MW, 82 MW ke Bali dan cadangan sebesar 3.081 MW yang siap untuk terus mendukung perekonomian di Jawa Timur. Hal ini dengan dikuatkan 111 buah gardu induk, 40.227 kms jaringan tegangan menengah, serta 8.124,08 jaringan transmisi yang melayani 12,3 juta lebih pelanggan.
“Tak hanya itu, meskipun dalam kondisi pandemi yang berdampak pada segala sektor, di Jawa Timur ini PLN capai rasio elektrifikasi 98,89 persen. Target pada tahun 2021 ialah 100% persen,” tambahnya.
Dari 38 kabupaten di Jawa Timur, 17 kabupaten masih belum mencapai RE 100 persen. Tiga di antaranya masih dibawah 100 persen, yaitu Kabupaten Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
Ditanya tentang suplai di sektor industri, dia mengatakan, beberapa bulan ini tumbuh positif. Terutama sektor telekomunikasi dan Mamin. Kemudian, lanjutnya, menjalankan program pemerintah dengan memberikan stimulus Covid-19, totalnya Rp 1,92 trilliun untuk 6,14 juta pelanggan. Terdiri dari 4,84 juta pelanggan rumah tangga daya 450 VA menikmati listrik gratis, rumah tangga daya 900 VA diskon 50 persen sebanyak 1,15 juta pelanggan, pelanggan bisnis kecil daya 450 VA sebanyak 148 ribu pelanggan, dan industri kecil daya 450 VA sebanyak 95 pelanggan.
Sejak tahun 2017 tarif listrik PLN tidak mengalami kenaikan. Tetapi pada bulan Oktober-Desember 2020 tarif listrik tegangan rendah turun, yang semula Rp.1467/kWh menjadi Rp. 1.445/kWh.
Pada Juli – Desember, PLN kembali menjalankan program stimulus Covid-19 tahap II. Yakni pembebasan rekening minimum untuk golongan sosial, bisnis, dan industri daya 1300 VA keatas yang dinikmati 47.619 pelanggan. Kemudian, pembebasan biaya abonemen untuk 130.834 pelanggan golongan bisnis daya 900 VA, sosial daya 220, 450, dan 900 VA, serta industri daya 900 VA.
"Masih dalam upaya untuk mendorong perekonomian dari sektor UMKM-IKM, PLN memberikan diskon tambah daya 75 persen yang mendapatkan animo luar biasa Tercatat hingga 21 Desember 2020 sebanyak 8647 pelanggan memanfaatkan program ini," kata dia.
Sepanjang tahun 2020, PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBTB) gencarkan patroli di jaringan 150-500 KV. Sementara personel PLN UID Jawa Timur amankan jaringan 20 KV.
Senior Manager Perencanaan UIT JBTB, Andhy Dharma Setiawan menyatakan, gangguan terbanyak, yakni layang-layang. Upaya pencegahan dan kerja sama pun dilakukan. Seperti dengan kepolisian untuk mengamankan layang-layang hingga evakuasi layang-layang tanpa padam oleh personel PDKB agar tidak merugikan masyarakat.
“Sepanjang 2020 pun, kami telah melakukan penggantian trafo kritis dan penambahan kapasitas trafo untuk memastikan pasokan daya listrik cukup, sehingga mampu melayani potensi-potensi pelanggan baru di Jawa Timur,” tambahnya.(mid/rd)