PSHT dan Pagar Nusa Sepakat Serahkan Persoalannya pada Hukum

Ketua PSHT cabang Jember, Jono Wasinudin menyampaikan, sudah menyatakan jika pihaknya akan sepenuhnya menyerahkan kepada hukum.

PSHT dan Pagar Nusa Sepakat Serahkan Persoalannya pada Hukum
Ketua perguruan PSHT cabang Jember, Jono wasinudin dan ketua Perguruan pencak silat Pagar Nusa cabang Jember, Fathur Rozi berjabat tangan didampingi tim mereka.
PSHT dan Pagar Nusa Sepakat Serahkan Persoalannya pada Hukum

Jember, Hb.net - Pasca insiden bentrok antara dua perguruan pancak silat di Bangsalsari Kabupaten Jember antara Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Pagar Nusa, Sabtu (17/4) malam. Keduanya sepakat menyerahkan sepenuhnya persoalan itu kepada hukum.

Ketua PSHT cabang Jember, Jono Wasinudin menyampaikan, sudah menyatakan jika pihaknya akan sepenuhnya menyerahkan kepada hukum. “Saya percaya polisi akan lebih selektif dan teliti siapa yang akan diambil untuk diperiksa, siapa yang tidakt," katanya melalui sambungan telepon. Selasa (20/4).

Atas nama warga PSHT, Jono menyampaikan kepada masyarakat Jember, PSHT tidak mendidik untuk hal yang tidak baik, didikan PSHT adalah persaudaraan dan pada saat di posisi salah PSHT siap menerima dengan legowo.

“Meski kita pendekar pencak silat tapi kita menjalankan nilai-nilai budaya bangsa, juga menjunjung tinggi ahklak yang baik. Minimal keagamaan harus memahami,” tandasnya.

Sementara itu Ketua Pagar Nusa Cabang Jember, Fathor Rozi menyampaikan, aksi geruduk ribuan anggota Pagar Nusa di kediaman pengurus PSHT Bangsalsari pada minggu malam kemarin, merupakan bentuk kekecewaan dari teman-teman Pagar Nusa.

“Karena selama ini ya mungkin penegakkan hukum dari pihak aparat penegak hukum kurang, mungkin dianggap setengah-setengah. Akhirnya mereka melampiaskan rasa kegelisahanya dengan cara berkumpul seperti itu," katanya.

Meskipun saat ini kasusnya sudah diproses oleh pihak kepolisian, Ia meminta supaya hukum benar-benar ditegakkan sesuai dengan fakta yang ada. Agar tidak menimbulkan  persoalan lain sehingga ada efek jera.

“Kepada siapa pun tanpa tebang pilih, termasuk kepada warga Pagar Nusa sendiri, kalau memang salah ya kita pasrah pada ketetapan hukum," pungkasnya. (yud/eko/diy)