Siapkan PIN Polio 2024, Pemkab Kumpulkan Stakeholder Terkait

Pj Ketua Tim Penggerak PKK, Rita Erik Ugas Irwanto mengatakan polio adalah suatu penyakit yang bermula atau berawal dari virus. Polio tidak bsia diobati dan polio hanya bisa dicegah.

Siapkan PIN Polio 2024, Pemkab Kumpulkan Stakeholder Terkait
Ngobrol Santai terkait persiapan PIN Polio.

Probolinggo, HB.net - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo menggelar rapat koordinasi (rakor) bertajuk ngobrol santai persiapan pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2024 di Peringgitan Dalam Rumah Dinas Bupati Probolinggo.

Pj Ketua Tim Penggerak PKK, Rita Erik Ugas Irwanto mengatakan polio adalah suatu penyakit yang bermula atau berawal dari virus. Polio tidak bsia diobati dan polio hanya bisa dicegah.

“Salah satu pencegahannya itu adalah dengan imunisasi polio melalui 2 tetes per orang. Selain imunisasi, polio sebenarnya bisa dicegah dengan pola hidup yang bersih dan sehat. Karena tertularnya polio itu bisa dari tinja atau feces yang terkontaminasi. Bisa juga melalui penyebaran udara dari droplet orang batuk yang sudah terkena polio,” katanya.

Jadi, PKK bersama dengan Dinkes berusaha untuk bagaimana Kabupaten Bebas Polio di tahun berikutnya. “Bagi anak sekolah, kami juga memberikan pelayanan ke sekolah. Intinya, kami akan berusaha memberikan pelayanan imunisasi polio dimanapun berada. Targetnya adalah 100 persen,” tegasnya.

Plt Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Dewi Vironica menyampaikan saat ini pihaknya sedang melakukan mikro planning.

“Mikro planning ini adalah suatu perencanaan kegiatan imunisasi tambahan yang kami bagi per wilayah. Jadi per satu puskesmas itu ada beberapa desa dan setiap desa ada beberapa posyandu. Jadi masing-masing kepala desa maupun petugas desa baik bidan atau perawat di desa itu sudah mengetahui jumlah sasaran di wilayahnya masing-masing,” ungkapnya.

Menurut Dewi, karena pelaksanaannya mulai tanggal 15-21 Januari 2024, sehingga setiap hari mereka membaginya per hari. Karena ada rekap evaluasi harian. Nanti dengan jumlah sasaran, total sasaran itu dibagi per hari itu yang menjadi target petugas yang ada di desa.

“Kalau dari proyeksi yang didapatkan dari Pusdatin, sasarannya usia 0 hingga 7 tahun itu ada sekitar 134 ribu. Tetapi kita ingin sasaran itu real yang sudah dilakukan pendataan oleh teman-teman di puskesmas masing-masing. Dari hasil pendataan ternyata hasil realnya itu lebih banyak mencapai 145 ribu,” jelasnya. (ndi/diy)