975 Ton Bantuan Pangan Beras Disalurkan ke Warga Lumajang
Dalam rangka tersebut, BPN telah menugaskan perum Bulog untuk melaksanakan distribusi bantuan pangan beras 2024.
Lumajang, HB.net - Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (BPN) telah menginisiasi penyaluran bantuan pangan beras sebagai langkah strategis dalam mengantisipasi, mitigasi, dan penanggulangan kekurangan pangan di Kabupaten Lumajang.
Dalam rangka tersebut, BPN telah menugaskan perum Bulog untuk melaksanakan distribusi bantuan pangan beras 2024.
Dalam keterangannya saat melepas Armada Penyaluran Bantuan Pangan Beras di Gudang Bulog, Besuk - Tempeh, Selasa (30/02/2024), Pj. Bupati Lumajang, Indah Wahyuni menerangkan, Kabupaten Lumajang mendapatkan alokasi sebesar 975.130 kg Bantuan Pangan Beras tahun 2024, yang akan diberikan kepada 97.513 penerima manfaat.
Setiap penerima akan menerima bantuan sebanyak 10 kg per bulan, dengan tahap I penyaluran berlangsung pada Januari-Maret dan tahap II pada April - Juni 2024 mendatang.
"Kita membantu agar kebutuhan masyarakat tercukupi, kita harus bisa menekan harga bahan pokok di pasar, ini harus ada intervensi dari kita pemerintah, salah satunya melalui operasi pasar, gelar pangan murah dan bansos seperti ini," terang dia.
Pj. Bupati berharap, agar bantuan pangan beras dapat memberikan dampak positif dalam pencegahan krisis pangan dan gizi, penurunan stunting, pengendalian inflasi, serta melindungi produsen dan konsumen dari dampak fluktuasi harga.
Menurutnya, upaya tersebut dapat meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berbelanja terutama sembako, sebagai bagian dari strategi menurunkan angka kemiskinan, stunting, dan laju inflasi di Lumajang.
Berdasarkan dari Data Statistik BPS pada 2023, terlihat penurunan angka kemiskinan di Lumajang dari 9,6 persen menjadi 8,73 persen, angka yang lebih rendah dibanding Provinsi Jawa Timur secara keseluruhan.
Pimpinan Perum Bulog Cabang Probolinggo, Mochammad Ramadhan mengatakan, penyaluran bantuan tersebut merupakan upaya konkret pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang kurang berkecukupan.
Ia juga mengatakan, upaya tersebut juga bertujuan untuk mengantisipasi kerawanan pangan dan menjaga stabilitas harga pangan agar tidak mengalami inflasi di Kabupaten Lumajang. (ron/diy)