Pameran Kontemporer Mengenalkan Sejarah Peradaban Nganjuk
Sejarah peradaban peninggalan sejarah masa lampau masih terus dipertahankan agar tidak hilang oleh perkembangan zaman.
Nganjuk, HARIANBANGSA.net - Sejarah peradaban peninggalan sejarah masa lampau masih terus dipertahankan agar tidak hilang oleh perkembangan zaman. Seperti yang dilaksanakan Dinas Pemuda dan Olahrraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Nganjuk,
Museum Anjuk Ladang merupakan salah satu tempat menyimpan berbagai peninggalan benda sejarah dan benda purbakala. Saat ini masih tersimpan rapi dari berbagai jenis barang yang sudah ditemukan.
Pekan pameran kontemporer di museum ini dibuka oleh Pj Bupati Nganjuk Sri Handoko Taruno. Dia menyampaikan bahwa museum merupakan suatu lembaga yang melindungi, menyediakan, memanfaatkan koleksi, mengkomunikasikan kepada masyarakat.
Museum sendiri memiliki kewajiban yang berat dalam mengamankan benda-benda cagar budaya, agar bisa dimanfaatkan bagi dunia ilmu pengetahuan berkelanjutan.
"Saya perlu ingatkan agar keberadaan museum tetap tetjaga dan terawat, agar bisa dikenalkan pada adik-adik pelajar dan mahasiswa," kata Handoko, kepada Harian Bangsa, Jumat (6/10).
Menurutnya, dengan dilaksanakannya pameran kontemporer yang dilaksanakan Disporabutpar Nganjuk, merupakan salah satu wahana wisata dalam mengenal sejarah peradapan tempo dulu.
"Pameren terbuka ini setidaknya bisa dimanfaatkan bagi dunia pendidikan, seperti apa dan bagaimana awal berdirinya Kabupaten Nganjuk," terangnya.
Dijelaskan banyak sekali berbagai benda sejarah yang ditampilkan dan buku-buku sejarah. Termasuk fosil binatang purba dan saat ini masih menjadi penelitian para arkeolog.
"Saya mengapresiasi kegiatan ini dan Museum Anjuk ladang bisa menjadi tempat menimba ilmu bagi arkeolog muda ke depan," kata Pj Bupati Sri Handoko.
Hadir pada pembukaan pameran kontemporer di Museum AnjukLadang, Ketua DPRD Tatit Heru Tjahyono, Wakil Ketua DPRD Raditya Harya Yuangga, Kepala Dinas Porabudpar Sri Handaraningsih, dan para penggiat sejarah Nganjuk.
Kadis Porabudpar Handaraningsih menjelaskan, seperti apa yang disampaikan oleh pj bupati bahwa kegiatan pameran kontemporer ini lebih menekankan pada dunia pendidikan. "Saya ingin agar sejarah yang dimiliki Kabupaten Nganjuk tidak terkikis oleh jaman yang semakin maju," kata Handaraningsih.
Dijelaskan ada 16 stan pameran dari berbagai kota, termasuk dari perguruan tinggi negeri maupun swasta. Kegiatan pameran yang dibuka pada 6-8 Oktober 2023 akan dimeriahkan oleh berbagai pagelaran seni budaya dan lomba-lomba yang bertemakan cagar budaya.(ADV/bam/rd)