Bank Jatim, Pemprov NTP dan Bank NTB Syariah Teken Shareholder Agreement
Rabu (08/05/2024), kedua BPD tersebut melakukan penandatanganan perjanjian antara pemegang saham pengendali (Shareholder Agreement) di Multazam Ballroom, Kantor Pusat Bank NTB Syariah Mataram.
Mataram, HB.net - Proses Kelompok Usaha Bank (KUB) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) dengan Bank Nusa Tenggara Barat (NTB) Syariah memasuki babak baru.
Rabu (08/05/2024), kedua BPD tersebut melakukan penandatanganan perjanjian antara pemegang saham pengendali (Shareholder Agreement) di Multazam Ballroom, Kantor Pusat Bank NTB Syariah Mataram.
Penandatanganan dilakukan Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman dan Pj. Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi. Turut hadir, Direktur Utama Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo dan Pj. Gubernur Jatim, Adhy Karyono.
Selain penandatanganan Shareholder Agreement, juga berlangsung penandatanganan akta kepatuhan dilakukan Busrul Iman dan Kukuh Rahardjo.
Busrul mengungkapkan, rencana pembentukan KUB Bank Jatim dengan Bank NTB Syariah sebenarnya sudah dimulai sejak lama. Diawali dengan kunjungan Bank NTB Syariah di kantor Bank Jatim pada September 2022.
"Syukur alhamdulillah hari ini kita sudah sampai pada tahap penandatanganan shareholderagreement. Kami rasa Pemprov NTB dan Bank NTB Syariah telah tepat memilih kami sebagai mitra KUB,” ucapnya.
Sebab, pada Triwulan I 2024, aset Bank Jatim mencapai Rp 100,8 triliun. Laba bersih di angka Rp 310 miliar. Tidak cukup di situ saja. Penyaluran kredit juga naik 18,76 persen (YoY) menjadi Rp 56,9 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) pun ikut tumbuh 2,34 persen (YoY) menjadi Rp 80,8 triliun.
Berdasarkan data BPS per 6 Mei 2024, perekonomian Jatim pada kuartal 1 2024 dibanding kuartal 4 2023 tumbuh sebesar 1,16 persen. Jika dibandingkan kuartal 1 2023 ekonomi Jatim tumbuh sebesar 4,81 persen.
Capaian PDRB Jatim 2023 berhasil memberikan kontribusi 14,22 persen terhadap pembentukan PDB Indonesia dan berkontribusi 24,99 persen terhadap PDRB Pulau Jawa.
"Sehingga kami sangat yakin dan optimis apabila Bank Jatim dan Bank NTB Syariah ber-KUB tentu akan semakin memperkuat kinerja kedua belah pihak. Sebab, manfaat KUB ini sangat banyak, salah satunya terwujudnya sinergi bisnis kedua bank yang saling menguntungkan,” tegas Busrul.
Adhy Karyono menjelaskan, pihaknya sangat mengapresiasi semangat Bank NTB Syariah dan Bank Jatim dalam melakukan kerja sama ini. Dengan adanya KUB, pihaknya yakin kinerja kedua bank tersebut dapat terdongkrak dengan maksimal sehingga akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Lalu Gita Ariadi juga menyampaikan, Jatim adalah provinsi besar dengan berbagai keunggulan yang dimiliki. Mulai dari aksesibilitasnya, komoditinya, pasarnya, hingga konektivitasnya sudah terjamin. Termasuk BPD-nya juga unggul, dalam hal ini yang dimaksud adalah Bank Jatim.
Dia berharap pengalaman positif dari Bank Jatim dapat menular kepada kinerja BPD yang ia pimpin. Sehingga nantinya akan terjadi local hero yang mampu menggerakkan pembangunan di NTB serta memperluas aliansi pembangunan ekonomi dengan potensi-potensi yang dimiliki NTB.
"Investor itu sangat tertarik dengan Jatim karena aksesibilitasnya. Sementara kita daerah kepulauan memiliki hitungan distribution costsendiri. Jadi kami berharap ke depannya bisa ikut terdorong agar hilirisasi dapat terwujud di daerah kita,” pungkasnya. (diy)