Banyuwangi Gelar Bedah Buku Terjemahan Al-Quran Bahasa Osing

Penerjemahan Al-Qur'an ke dalam bahasa daerah tersebut sebagai bagian dari upaya mereservasi bahasa daerah dari kepunahan.

Banyuwangi Gelar Bedah Buku Terjemahan Al-Quran Bahasa Osing
Bupati Banyuwangi saat menghadiri Bedah Buku terjemahan Al-Quar bahasa osing.

Banyuwangi, HB.net - Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menghadiri bedah buku Terjemah Al-Quran Bahasa Osing yang dirilis oleh Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq (UIN KHAS) beberapa waktu lalu. Dari kegiatan tersebut, Ipuk mengenang sosok Kartini.

"Kegiatan ini mengingatkan saya pada kisah Kartini. Beliau adalah sosok yang memiliki perhatian tentang Al-Quran, ketika orang mempelajarinya memang perlu paham artinya," ungkap Ipuk. Kartini gelisah karena orang diajari membaca al-Quran, tetapi belum secara lengkap diajari artinya. Hal itu mengingat di masa tersebut masih minim upaya penerjemahan Al-Quran ke dalam bahasa lokal.

Seorang ulama besar asal Semarang sekaligus gurunya Kartini, KH Sholeh Darat, lantas menjawab kegelisahan tersebut. Beliau lantas menuliskan sebuah kitab terjemah Al-Qur'an berbahasa Jawa.

"Kitab inilah yang kemudian menjadi bacaan penting bagi Kartini sehingga muncul sebuah quote yang begitu populer; Habis gelap terbitlah terang, yang merupakan terjemahan dari salah satu ayat Al-Quran: minad dzulumati ilan nur. Ini berdasarkan beberapa penelusuran sejarah kendati tentu ada beberapa versi cerita," lanjut Ipuk.

“Tetapi yang ingin saya tegaskan adalah tentang relevansi penerjemahan Al-Quran ke dalam bahasa Osing. Ini akan menjadi literatur penting bagi masyarakat Osing di Banyuwangi untuk semakin memperkuat pemahaman keagamaannya, khususnya untuk memahami Al-Qur'an," ungkap Ipuk.

Apa yang diungkapkan oleh Bupati Ipuk itu, disambut positif oleh Wakil Menteri Agama Zainud Tauhid yang membuka acara tersebut. Penerjemahan Al-Qur'an ke dalam bahasa daerah tersebut sebagai bagian dari upaya mereservasi bahasa daerah dari kepunahan. "Sebagaimana amanat undang-undang, ini juga bertujuan untuk turut serta mereservasi bahasa daerah dari kepunahan," terangnya.

Rektor UIN KHAS Jember, Profesor Babun Soeharto, menyebutkan terjemah Al-Quran Bahasa Osing ini, merupakan kado untuk Banyuwangi Program ini dilakukan oleh UIN KHAS bersama dengan Puslitbang Lektur Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama.

Sedangkan tim penerjemahnya melibatkan sejumlah tokoh Banyuwangi. Diantaranya, Pengasuh PP Al-Anwari KH. Achmad Siddiq, Ketua MWC NU Banyuwangi H. Achmad Mushollin dan sejumlah tokoh lainnya. (guh/diy)