Buru DPO Perampasan di Jalan KH Ali Mas'ud dan Jumputrejo
Sidoarjo, HARIAN BANGSA - Setelah meringkus kawanan begal Jalan KH Ali Mas'ud, polisi terus memburu bandit jalanan yang beraksi di Kota Delta. Ada dua target yang diusung Polresta Sidoarjo. Yakni melacak satu DPO komplotan bandit Jalan KH Ali Mas'ud. Selain itu, menangkap perampas motor di Desa Jumputrejo, Sukodono.
Rabu lalu (8/5), polresta menangkap tujuh pelaku begal Jalan KH Ali Mas'ud. Dua penadah juga diamankan. Namun, ada satu penjahat yang masih belum ditemukan.
Kasatreskrim Polresta Sidoarjo AKP Ambuka Yudha Hardi membenarkan ada satu pelaku yang belum tertangkap. Inisialnya IR. "Saat ini masih dilakukan pengejaran," ucapnya.
Polisi sudah mengantongi ciri-ciri IR. Saat merampas motor milik Arif Fauzan 15 April lalu, dia ikut melakukan pengeroyokan. Arif serta Chandra (teman Arif) dipukuli. Sejurus kemudian, motor Honda Beat nopol W 4868 VZ digondol.
Tak hanya itu, polisi juga berupaya mengungkap kejadian begal di Jumputrejo, Sukodono. Kini, kasus perampasan motor itu diambil alih Polresta Sidoarjo. Dari pemeriksaan sejumlah saksi, petugas menemukan identitas pelaku.
Kapolsek Sukodono Iptu Warji'in Krise mengatakan pencarian pelaku begal terus berlanjut. Namun, kasus tersebut sudah diambil alih Polresta Sidoarjo. "Langsung koordinasi saja dengan Satreskrim Polresta," ucapnya.
Ambuka mengatakan, sejak kejadian, Tim Resmob turun ke TKP bersama Polsek Sukodono. Petugas melakukan penelusuran. "Kami melakukan olah TKP dan mengambil keterangan dua korban," paparnya.
Rah dan Gus, korban begal menjelaskan kronologis musibah yang menimpanya. Selepas membeli es di Desa Pekarungan, keduanya bergegas pulang. Dua bocah itu melintas di desa Suruh. Nah, sebelum tanjakan overpass Jumputrejo, mereka dihadang empat pelaku.
Rah mendapatkan bogem mentah. Dia dipukul di bagian mata dan hidung. Sedangkan Rah, tarik-tarikan dengan pelaku lain. HP-nya sempat dirampas. Namun, dia berhasil mengambil kembali. Pelaku lantas membawa kabur motor Yamaha Mio merah L 6742 BK.
Dari cerita korban, Tim Resmob beranjak ke desa Pekarungan. Polisi meminta keterangan dari pemilik toko. Tempat Rah dan Gus membeli minuman dingin.
Dari keterangan saksi, korban sejatinya sudah diintai sejak membeli es. Kala itu, pelaku juga membeli minuman. Dua korban terus dikuntit. Sampai di tanjakan overpass Jumputrejo, keduanya dihajar. Motor dirampas.
Dari keterangan saksi, polisi mengantongi ciri-ciri pelaku. Kawanan bandit itu disinyalir kerap membeli minuman di toko tersebut. "Masih kami dalami," jelasnya.
Untuk mempercepat pengungkapan kasus begal tersebut, Satreskrim membentuk dua tim. Tim pertama menyisir kawasan Sidoarjo. Yang kedua menelusuri keberadaan pelaku di luar kota. "Doakan segera ditangkap," pungkasnya.(cat/rd)