Akun WA Senator Terpilih asal Jatim,  Lia Istifhama  Menghilang

Akun WA Senator Terpilih asal Jatim,  Lia Istifhama  Menghilang
Tamilan WA Dr. Lia Istifhama, Anggota DPD RI Dapil Jatim terpilih periode 2024-2029. foto: istimewa.

Surabaya, HB.net - Diduga menjadi korban hacker, nomor WhatsApp Dr. Lia Istifhama, M.E.I, Anggota DPD RI Terpilih Dapil Jawa Timur yang biasa akrab dipanggil Ning Lia tidak bisa diakses mulai Sabtu (27/4/2024) dini hari.

Nomor tersebut merupakan salah satu nomor WhatsApp yang biasa digunakan untuk berkomunikasi dengan banyak orang dan menjadi sarana politisi milenial yang dikenal dengan tagline ‘Bangun Peran Tanpa Jabatan” untuk menunjukkan rekam jejak dan kegiatan aktivisnya melalui story WA.

Menurut Ning Lia sapaan akrabnya, dirinya memang tergolong orang yang gemar bersosialisasi dan aplikasi WhatsApp menjadi salah satu sarananya.

“Malam sebelum kejadian akun WA tiba-tiba tidak bisa digunakan, saya sempat menggunakan secara normal-normal saja. Bahkan memang malamnya saya hanya mengunggah story terkait penganugerahan yang saya terima. Juga ada story terkait beberapa isu yang tengah berkembang di masyarakat, dan memang sudah 'passion' saya untuk turut berpendapat atau menyuarakan apa yang bagi saya penting untuk disuarakan,” kata Lia, Ahad (28/4/2024).

Keponakan Khofifah itu mengaku sempat berbicara terkait sikap protesnya tentang pelarangan jam operasional 24 jam Warung Madura dan wacana pemberlakukan perda terkait tempat hiburan. Diantara yang tampak adalah sikap tegasnya menolak warung karaoke yang menjamur di tengah pemukiman yang kental dengan kultur religiusnya.

“Tapi tiba-tiba pas subuh buka WA, muncul di layar, sebuah tulisan ‘Akun Ini Tidak Dapat Lagi Menggunakan WhatsApp’. Yah pasti kaget lah, karena mungkin saya ini tergolong orang yang 'open' dalam bersosialisasi. Saya yakin pasti banyak yang merasa telah mengirimkan pesan WA tapi tidak bisa saya buka lagi. Dan benar adanya, ketika saya coba story di sosmed IG (Instagram) dan FB (Facebook), memang ada yang bilang bahwa pesan wa nya tidak saya bales. Disitu saya jelaskan, bahwa bukan tidak bales, tapi kena hacker," terangnya.

 “Saya kira penting ya, minimal agar orang tidak suudzon. Jangan ada pikiran, oalah, saat masih jadi aktivis aktif menyapa, tapi ternyata setelah jadi politisi, sudah pasang jarak dengan mengganti nomer dan sebagainya. Padahal tidak lho, ya. Karena saya sendiri juga merasa dirugikan dan pasti tidak nyaman, karena namanya interaksi sosial, pasti ada kerja sosial dan kerja politik yang sudah dan sedang dibangun,” tegasnya.

Saat ini, pihaknya pun mengaku sudah mencoba melakukan ikhtiar agar WA tersebut dapat diakses kembali, namun masih nihil.  (mdr/ns)