Dengan J3S, Gojek Harapkan Jadi Andalan Masyarakat
Pemerintah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), work from home (WFH) bagi pekerja, pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk pendidikan, serta penerapan jam malam untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Surabaya, HARIAN BANGSA.net - Pemerintah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), work from home (WFH) bagi pekerja, pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk pendidikan, serta penerapan jam malam untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Gojek yang merupakan aplikasi platform digital ini makin memperkuat keamanan dengan J3S pada Juni lalu. Meski demikian, sejak Maret lalu sudah mulai memperkuat keamanan pada mitra driver.
Chief Operations Officer Gojek Hans Patuwo menjelaskan, Gojek berusaha untuk terus menjadi andalan masyarakat. Berbagai upaya tentunya dilakukan, yakni menyediakan ribuan masker, hand sanitizer, vitamin, dan desinfektan untuk mitra driver di seluruh Indonesia.
"Saat berkendara, konsumen dan driver harus memenuhi SOP untuk saling melindungi kesehatan bersama," jelasnya.
Gojek juga menghadirkan layanan pengantar tanpa kontak langsung melalui opsi teks pesan cepat. Inovasi ini berupa tambahan opsi teks pesan cepat pada fitur Chat di dalam pesanan GoFood antara pelanggan dan mitra driver.
Sebagai upaya mendukung Kementerian Kesehatan, Gojek dan Halodoc bekerja sama menghadirkan layanan Telemedicine yang tersedia dalam bentuk shuffle card di aplikasi Gojek.
Sekretaris Jendral Kementrian Kesehatan drg. Oscar Primadi MPH menegaskan, langkah ini dapat membantu pemerintah untuk fokus dalam menangani pasien Covid-19 yang berada di kategori risiko tinggi atau berada dalam kondisi menengah-parah.
Para pengguna aplikasi Gojek bisa memilih shuffle card Check Covid-19 di tampilan aplikasi Gojek dan pengguna langsung diarahkan ke layanan check Covid-19 di aplikasi Halodoc. "Dengan layanan ini, pasien bisa tetap di rumah dan mendapatkan obat lewat Halodoc yang diantarkan langsung oleh Gojek," katanya.
Gojek bekerja sama dengan PD Pasar Surya Surabaya menghadirkan aplikasi GoShop. Melalui Layanan GoShop ini, masyarakat bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa harus keluar rumah. Ada 10 pasar yang dapat melayani melalui GoShop. Selain itu, juga bisa melalui layanan GoFood, GoMart, dan GoSend.
Hingga saat ini, Gojek berupaya untuk terus meningkatkan imbauan protokol keselamatan dan kesehatan. Hal ini untuk melindungi para mitra driver dalam melayani merchant dan pengguna layanan Gojek dari risiko paparan Covid-19. Karena itu, Juni lalu menghadirkan program J3S, meski sejak Maret lalu sudah mengumandangkan dan melaksanakan protokol kesehatan baik untuk mitra driver, merchant, dan konsumen.
Chief of Corporate Affairs Gojek Nila Marita mengatakan, inisiatif J3K dihadirkan tanpa ada biaya tambahan. "Inisiatif ini kami hadirkan tanpa ada pembebanan biaya tambahan, karena kami percaya bahwa rasa aman dan nyaman harus diberikan kepada setiap mitra, pelanggan, dan masyarakat luas," paparnya.
Ia menjelaskan lebih lanjut, jika sejak awal pandemi, Gojek telah melakukan berbagai penyesuaian yang mengedepankan aspek kesehatan pada setiap layanan.
"Memasuki tatanan hidup baru, Gojek terus berinovasi untuk mendukung masyarakat menjalankan kesehariannya dengan mengedepankan tiga aspek utama, yaitu kesehatan, kebersihan, dan keamanan yang dirangkai dalam sebuah inisiatif besar, yaitu J3K," pungkasnya.(sby1/rd)