Dua Residivis Curanmor Spesialis Swalayan Surabaya Dicokok
Mereka merupakan residivis kasus yang sama dua tahun yang lalu. Dari lima kali kesempatan beraksi, tiga kali kesempatan membuahkan hasil.
SURABAYA, HARIANBANGSA.net - Ervan warga Genteng, Surabaya, Fikri Abdillah warga Dukuh Pakis, Surabaya, dua residivis spesialis curanmor di Supermarket ini harus mengakhiri petualangannya dan kembali masuk bui. Keduanya berhasil digelandang Tim Antibandit Polsek Wonocolo.
"Mereka merupakan residivis kasus yang sama dua tahun yang lalu. Dari lima kali kesempatan beraksi, tiga kali kesempatan membuahkan hasil. Namun, dua kali kesempatan aksi, malah berujung bui. Pernah ditangkap di Surabaya,"ujar Kapolsek Wonocolo Kompol Masdawati Saragih di Halaman Mapolsek Wonocolo, Jumat (19/6).
Komplotan itu kerap mencuri motor korbannya yang ada di area parkir toko swalayan. Masdawati menambahkan, mereka juga melakukan penyisiran ke pemukiman penduduk, dengan harapan mendapati motor milik warga yang diparkir tanpa pengawasan.
"Mereka selalu cari tempat strategis. Tapi kebanyakan menyasar lokasi tempat-tempat supermarket," jelasnya.
Saat beraksi keduanya membagi tugas. Si Ervan bertindak sebagai eksekutor, Fikri sebagai joki sekaligus mengawasi situasi saat mereka beraksi.
"Merka bebas bukan asimilasi . Tapi pernah ditahan sebelumnya. Kalau beraksi enggak bawa senjata," tuturnya.
Menurut pengakuan Ervan, motor hasil curiannya itu dijual secara utuh ke jaringan yang ada di Pulau Madura. Sebuah motor jenis matik, dihargai kisaran dua juta rupiah.
"Itu tergantung pesanan juga kok," ujar Ervan.
Selama ini ia mengaku hanya bekerja serabutan. Untuk itu, uang hasil curian biasa digunakannya untuk membiayai kebutuhan hidup istri dan seorang anaknya.
"Saya jualnya harga Rp 2 Juta. Ya buat kebutuhan sehari-hari. Udah nikah, udah punya anak," pungkasnya.
Pada aksi terakhir di swalayan Wonocolo gagal. Pasalnya, korban atau si pemilik motor Suzuki Satria memergoki aksi para komplotan bandit itu. Sempat terjadi aksi pengejaran antar kedua belah pihak, yang berujung disergapnya para pelaku, lalu dihadiahi bogeman dari para warga yang geram. (ana/ns)