Dua Tahun Khofifah Pimpin Jatim, PKS Apresiasi Penanganan Covid-19
Ketua Umum DPW PKS Jatim menilai di tahun ke-2 kepemimpinan Khofifah, Jatim dilanda kondisi yang tidak normal.
Surabaya, HB.net - Tanggal 13 Februari 2019, Khofifah Indar Parawansa bersama Emil Elestianto Dardak resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur oleh Presiden Joko Widodo di istana Negara. Praktis bulan depan dua tahun Khofifah memegang tongkat kepemimpinan di Jatim.
Banyak penilaian, saran dan harapan terhadap dua tahun kepemimpinan Khofifah di Jawa Timur, salah satunya dari Partai Keadilan Sejahtera. Ketua Umum DPW PKS Jatim menilai di tahun ke-2 kepemimpinan Khofifah, Jatim dilanda kondisi yang tidak normal. Sebab, adanya pandemi Covid-19 yang mempengaruhi hampir semua sektor kehidupan. Sehingga banyak penyesuaian yang dilakukan, baik program mau pun anggaran.
"Karena itu, kalau mau menilai dua tahun Khofifah, penilaiannya tak bisa lepas dari penanganan Covid-19. Mungkin itu menjadi variable penilaian yang utama. Khususnya bagaimana Pemprov Jatim menangani pandemi Covid berikut dampak sosialnya. Dalam hal ini, kami mengapresiasi kinerja Bu Gubernur,"tutur politikus yang akrab disapa Kang Irwan itu, Minggu (24/1/2021).
Anggota DPRD Jatim periode 2009-2019 ini menilai Gubernur Khofifah berhasil dalam penyediaan ketersediaan ruang perawatan bagi pasien Covid-19. Hal itu dilihat dari bertambahnya rumah sakit yang menangani Covid-19, termasuk RS Lapangan Indrapura.
Irwan mengatakan, angka pasien Covid di Jawa Timur turun-naik, dan kini dalam posisi kembali naik. Menurut mantan Ketua Fraksi PKS di DPRD Jatim ini, tingginya angka Covid itu tidak bisa menjadi ukuran sukses atau tidak sukses pemprov dalam penanganan Covid.
"Justru bisa jadi tingginya angka Covid yang terjadi saat ini karena keberhasilan dalam melakukan testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) dan treatment (pengobatan). Apalagi test swab saat ini semakin mudah dan familiar,"ujar Kang Irwan.
Irwan menambahkan, pihaknya mengungkapkan keprihatinan yang mendalam dengan kondisi Gubernur Khofifah yang terpapar Covid-19 dan saat ini sedang dalam proses pemulihan. Irwan turutbmendoakan agar gubernur segera terbebas dari virus Corona, serta kembali menjalankan tugas pemerintah secara normal.
Pria berdarah Banten ini menilai terpaparnya Gubernur Khofifah oleh virus Corona harus menjadi evaluasi internal. Menurutnya pola aktifitas pemerintahan, termasuk qpola kerja gubernur harus menyesuaikan dengan kondisi pandemi. Ia menyontohkan, semaksimal mungkin menghindari kerumunan.
"Saya kira fakta terpaparnya gubernur oleh virus Corona harus menjadi evaluasi internal. Apalagi selain gubernur juga ada 8 kepala OPD yang sempat berstatus positif Covid. Langkah-langkah pencegahan yang maksimal harus dilakukan oleh lingkungan sekitar gubernur. Kalau itu sudah dilakukan tapi masih tak terhindar dari Covid, ini yang dinamakan musibah," pungkas alumni FISIP Unair ini. (mdr/ns)