Gubernur Khofifah Kirim Tim Vaksinasi Sisir Kampung 1001 Malam di Surabaya
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa secara khusus telah bertemu mereka sambil membagikan sembako pada bulan September lalu seraya bertanya apakah mereka sudah divaksin atau belum
Surabaya, HB.net - Upaya membentuk kekebalan komunitas serta upaya memutus rantai penularan Covid-19 melalui vaksinasi terus digencarkan Pemprov Jawa Timur. Meskipun total capaian vaksinasi untuk umum dosis 1 per tanggal 20 Desember tercatat 74,59 persen dan lansia dosis 1 tercatat 59,49 persen, Pemprov bersama pemkab/pemkot terus menyisir bagi warga yang belum vaksinasi atau belum vaksin dosis ke dua. Termasuk bagi warga yang tinggal di daerah slum area yang tidak teregistrasi atau unregistered people, seperti di bawah jembatan Moro Krembangan yang dikenal sebagai Kampung 1001 Malam, Surabaya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa secara khusus telah bertemu mereka sambil membagikan sembako pada bulan September lalu seraya bertanya apakah mereka sudah divaksin atau belum. Ketika mendapat jawaban bahwa sebagian besar mereka belum divaksin, maka Gubernur Khofifah segera menerjunkan tim untuk jemput bola melaksanakan vaksinasi bagi warga yang mayoritas bekerja sebagai pemulung dan pengamen jalanan tersebut, yang hari ini telah menerima dosis kedua, Selasa (21/12).
Tim yang terdiri dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jatim, Dinas Kesehatan Jatim bekerjasama dengan Puskesmas Dupak, Surabaya. Pada kesempatan ini , sebanyak 228 orang disasar untuk mendapatkan vaksinasi dosis kedua.
"Jadi pada akhir September lalu kita sudah menerjunkan tim untuk vaksinasi dosis pertama. Dari 228 sasaran, yang memenuhi syarat ada 160 orang. Kemudian, sekarang kita terjunkan lagi untuk vaksinasi dosis kedua untuk mereka," tutur Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Selasa (21/12). Dari 160 sasaran vaksinasi dosis pertama tersebut, lanjut Khofifah, saat ini baru 120 orang yang memenuhi syarat vaksinasi untuk dosis kedua.
Menurut orang nomor satu di Jawa Timur tersebut, karena letak tempat tinggal warga di bantaran sungai, membuat mereka kurang mendapatkan akses dan informasi terhadap layanan vaksinasi. Selain itu sebagian besar memang tidak teregistrasi sebagai warga setempat. Maka layanan vaksinasi harus diberikan dengan sistem jemput bola.
"Semua warga di Kampung 1001 malam dimaksimalkan untuk mendapatkan layanan vaksinasi. Apakah bagi mereka yang sudah memiliki catatan kependudukan maupun yang masih termasuk ' unregistered people'," ujar Khofifah.
Gubernur Khofifah mengakui, untuk menjangkau vaksinasi bagi kelompok tunawisma dibutuhkan pendekatan khusus. Di antaranya ialah layanan jemput bola yang telah dilakukan Pemprov melalui tim Bapenda Jatim yang sedang baksos dalam rangka HUT Bapenda kerjasama dengan aparat kelurahan dan puskesmas setempat. Selain itu, masyarakat perlu mendapatkan informasi yang lengkap terkait pentingnya vaksinasi dalam membentuk kekebalan kelompok serta memutus rantai penularan Covid-19. "Sebelum kita menjemput warga Kampung 1001 malam untuk vaksin, dua minggu ini kita lakukan sosialisasi sekaligus pendataan agar mereka bisa mempersiapkan diri," tutur gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Sementara itu, Kepala Bapenda Jatim menambahkan, dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut terdapat empat ibu hamil dan sejumlah anak yang belum dapat mengikuti vaksinasi. Temuan itu akan dilaporkannya kepada Gubernur Khofifah untuk selanjutnya mendapat arahan lebih lanjut.
"Ibu gubernur sangat tinggi perhatiannya kepada warga di sini. Karena itu, vaksinasi untuk para ibu hamil dan anak-anak tentu akan segera ditindaklanjuti setelah kami melaporkan giat vaksinasi hari ini," tutur Abimanyu.
Di Kampung 1001 malam tersebut sejatinya ada 450 warga dari 180 KK. Kendati demikian, dari jumlah tersebut baru 45 warga yang tercatat sebagai penerima bantuan seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) maupun Program Keluarga Harapan. Oleh karenanya kita harus saling mengisi saling melengkapi agar layanan kesehatan dan kesejahteraan makin merata. (dev/ns)