Gubernur Khofifah Pastikan Aman Ketersediaan Pupuk untuk Jatim
"Kita mencoba mencari solusi, apa yang saya dengar, apa yang saya lihat di lapangan, misalnya saya juga melakukan koordinasi dengan PLMDH, Perhimpunan Lembaga Masyarakat Desa Hutan,"ungkap Khofifah.
GRESIK, HARIANBANGSA.net - Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya memastikan bahwa ketersediaan pupuk bagi petani, aman dan tercukupi. Sebagaimana koordinasi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dengan jajaran Direksi Petro Kimia Gresik, dan Irjen Kementerian Pertanian.
Untuk memastikan stok dan ketersediaan, Gubernur Khofifah meninjau langsung produksi pupuk di pabrik milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut, dan mendapat penjelasan dari jajaran Direksi Petro Kimia Gresik, Kamis (17/9).
"Kita mencoba mencari solusi, apa yang saya dengar, apa yang saya lihat di lapangan, misalnya saya juga melakukan koordinasi dengan PLMDH, Perhimpunan Lembaga Masyarakat Desa Hutan,"ungkap Khofifah.
Dalam pertemuan dengan PLMDH misalnya, beberapa diantaranya ada yang belum masuk RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani). Padahal, mereka mengaku telah menyampaikan CPCL-nya (Calon Petani, Calon Lahan).
"Selagi CPCL ada, masuk RDKK, harusnya distribusi pupuk, mestinya itu bisa lebih fokus,"imbuhnya.
Dari pantauannya di lapangan, Khofifah menemukan di salah satu Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), yang mendapatkan pupuk NPK atau Ponska, padahal yang mereka butuhkan adalah pupuk Urea Prill.
"Mekanisme inilah yang harus terus kuta cari titik temunya, jangan sampai pada saat musim tanam, kemudian mereka kekurangan suplay pupuk," tutur Gubernur.
Karena saat ini, tegas Khofifah, Pekerjaan Rumah ditengah pandemi Covid-19 ini adalah, harus bisa dipastikan bahwa ketahanan pangan, bisa tetap terjaga dan dipastikan. Bahkan Menteri Pertanian, intensif dan koordinasi turun ke Jatim.
"Jadi memang, RDKK inikan disampaikan secara elektronik dari masing masing Kabupaten Kota langsung ke Pemerintah Pusat, kalau dulu ke Kementerian BUMN, sekarang ke Kementerian Pertanian,"tambahnya.
Mungkin, lanjut Khofifah, formatnya harus disingkronkan. Dimana Pemprov Jatim juga menerima tembusan dari RDKK yang dikirim oleh Kabupaten Kota. Karena sinkronisasi diantara kebutuhan para petani, harus nyambung dengan apa yang disuplay pabrik pupuk.
"Petro Kimia menjadi salah satu yang ada di Jawa Timur, tentu kita harapkan membantu proses sinkronisasi dari kebutuhannya apa,"tandasnya.
Khofifah mencontohkan, apakah pupuk yang masuk dalam RDKK itu sesuai dengan kebutuhan riil para petani. Untuk itu, Khofifah telah melakukan koordinasi, baik dengan Pemerintah Pusat, petani, maupun pembuat pupuk. (dev/ns)