Kabupaten Probolinggo Terima 24 Ribu Dosis Vaksin PMK
Sebelumnya, pada Februari 2024, Kabupaten Probolinggo juga telah menerima vaksin Lumpy Skin Disease (LSD) sebanyak 5.000 dosis. Baik vaksin PMK maupun LSD ini harus segera disuntikkan dan diberikan kepada ternak rentan PMK maupun LSD.
Probolinggo, HB.net - Kabupaten Probolinggo menerima sebanyak 24 ribu dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk tribulan 2 tahun 2024 dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim).
Sebelumnya, pada Februari 2024, Kabupaten Probolinggo juga telah menerima vaksin Lumpy Skin Disease (LSD) sebanyak 5.000 dosis. Baik vaksin PMK maupun LSD ini harus segera disuntikkan dan diberikan kepada ternak rentan PMK maupun LSD.
Kepala Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo, Mahbub Zunaidi, melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner drh Nikolas Nuryulianto mengatakan kalau LSD itu hanya sapi dan kerbau. Sementara kalau PMK itu pada sapi, kerbau, kambing, domba dan babi.
“Pemerintah pusat khususnya Pemprov Jatim ini terus-menerus melakukan vaksinasi PMK karena memang aturannya begitu. Vaksin PMK itu terus diberikan kepada ternak yang sudah maupun yang belum divaksinasi PMK,” katanya.
Niko menerangkan vaksin PMK ini harus rutin diberikan karena tidak hanya satu kali vaksin atau dua kali vaksin PMK itu hilang, tetapi terus begitu selama ternak itu hidup akan terus divaksin.
“Harapannya dengan pemberian vaksinasi PMK ini supaya kejadian PMK khususnya di Kabupaten Probolinggo ini bisa terkendali. Kegiatan vaksinasi PMK ini butuh bantuan dari peran serta masyarakat maupun aparat setempat. Sebab keberhasilan vaksinasi PMK ini juga didukung oleh masyarakat,” jelasnya.
Dengan pemberikan vaksinasi PMK secara rutin ini Niko mengharapkan kematian ternak karena PMK maupun LSD itu bisa dikendalikan maupun ditekan.
“Harapannya supaya Kabupaten Probolinggo maupun kabupaten sekitar dan Indonesia pada umumnya bebas PMK. Vaksinasi PMK harus terus dilakukan sampai tahun 2031. Berarti kurang 7 tahun untuk dilakukan vaksinasi PMK,” terangnya.
Menurut Niko, jika ternak tidak divaksin dan tidak mau divaksin, nanti kejadiannya banyak yang sakit lagi. Padahal PMK ini penularannya sangat cepat bisa melalui angin, air yang mengalir, lewat transportasi dan lain sebagainya.
“Harapannya, mari masyarakat pun membantu agar ternaknya yang rentan PMK maupun LSD segera divaksin ataupun melaporkan ternaknya untuk divaksin,” pungkasnya. (ndi/diy)