Kisah Wabup Sidoarjo Ikut Memakamkan Jenazah Pasien Corona
Sidoarjo, HARIAN BANGSA - Wabup Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin memimpin langsung pemakaman warga positif Covid-19 atau Virus Corona, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Delta Praloyo, Desa Gebang, Kecamatan Sidoarjo, Kamis (26/3) dini hari.
Dengan memakai alat pelindung diri (APD) lengkap, Wabup bersama empat orang lainnya mengangkat jenazah yang sudah dimasukkan dalam peti dari mobil ambulan ke liang lahat.
Prosesi pemakaman pasien Corona asal Kecamatan Sedati ini videonya sempat viral di media sosial dan grup Whats App (WA). Wabup mengunggah ceritanya itu ke Facebook beserta video proses pemakaman. Pemakaman jenazah pasien Corona yang dilakukan sekitar pukul 03.30 WIB, Kamis (26/3), ini sepi pelayat. Hanya tampak 5 orang memakai baju alat pelindung diri (APD). Yaitu Wabup Nur Ahmad, dokter Atok, dan 3 penggali kubur.
Dalam cerita yang diunggah di Facebook, Nur mengatakan pasien tercatat sebagai warga Surabaya. Hanya saja selama ini korban tinggal di Sidoarjo. Pasien Corona itu meninggal pada Rabu (25/3) malam.
"Sejak beliau dinyatakan meninggal kemarin malam, kami menghubungi pihak Dinkes Surabaya. Dikarenakan waktu yang terlalu malam, mereka belum siap untuk menangani. Sedangkan pasien Covid 19 sebelum 4 jam harus sudah dikuburkan," kata pria yang akrab dipanggil Cak Nur ini.
Ia menuturkan, pemakaman sempat terkendala ketakutan para penggali kubur. Menurut dia, saat penggali makam itu menolak membantu mengubur jenazah. Mereka langsung mandi dan pulang usai membuat liang lahat.
Karena tidak ada yang membantu, wabup pun mendatangi ketiga penggali kubur. Dia memberi penjelasan pemakaman yang akan dilakukan sudah sesuai prosedur yang berlaku. Bahkan untuk meyakinkan mereka, Nur rela terlibat langsung dalam proses pemakaman.
“Mereka mau menggali dan menguburkan setelah saya bujuk dan jelaskan SOP penanganan Covid-19. Akhirnya mereka mau melaksanakan pemakamannya bersama saya,” cetusnya sesaat hendak mengikuti rapat anggaran penanganan Covid-19 di gedung DPRD Sidoarjo, Kamis (26/3) siang.
Untuk mengatasi kejadian ini agar tidak terulang lagi, wabup menyatakan akan membentuk satgas untuk menangani pemakaman yang khusus ini. Cak Nur pun meminta masyarakat untuk tidak takut secara berlebihan dan terlalu berani juga tidak baik “Makanya harus proporsional sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan,” tandasnya.
Diketahui pasien positif Corona yang berdomisili di Kecamatan Sedati ini, meninggal dunia setelah dirawat di salah satu RS di Sidoarjo. Pasien itu meninggal pada Rabu (25/3) sekitar pukul 19.00 WIB.(sta/cat/rd)