Bahana Buddayah Nusantara Ajang Apresiasi Seni dan Budaya

Gita Nusantara Cendekia (GNC) dan Forum Pamong Kebudayaan (FPK) Jawa Timur menggelar Bahana Buddayah Nusantara.

Bahana Buddayah Nusantara Ajang Apresiasi Seni dan Budaya
Salah satu penampilan peserta dalam acara Bahana Buddayah Nusantara.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Gita Nusantara Cendekia (GNC) dan Forum Pamong Kebudayaan (FPK) Jawa Timur menggelar Bahana Buddayah Nusantara. Acara untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional digelar di Cito Surabaya, Minggu (8/12).

Kegiatan ini menghadirkan para pemerhati budaya dan kesenian, terutama dari kalangan disabilitas. Para peserta unjuk kebolehan menari, mendongeng, menyanyi, dan bermain alat musik seperti angklung.

Ketua Penyelenggara Lokesywara Setyo Purboko mengatakan, acara ini untuk memberikan kesempatan kepada kelompok disabilitas bahwa mereka sama dengan yang lain. Penampilan ini memberikan semangat kepada anak-anak disabilitas dan tampil di atas panggung.

“Acara Bahana Buddayah Nusantara bertujuan untuk merayakan kekayaan budaya Indonesia dan mempererat tali persatuan kita. Acara ini mengusung tema Bangga Berbudaya, Cinta Tanah Air sebagai bentuk apresiasi terhadap seni dan budaya kita,” jelas Lokesywara Setyo Purboko.

Terlebih, lanjutnya, pada peringatan Hari Disabilitas Internasional, pihaknya memberikan penghargaan kepada pelaku budaya. “Serta memberikan dukungan kepada saudara-saudara kita yang disabilitas yang telah menunjukkan semangat luar biasa dalam berkarya,” imbuh pria ini.

Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung acara ini. Mulai dari pembina seni budaya, para sponsor, donatur, hingga seluruh komunitas yang hadir. “Semoga acara ini semakin memotivasi kita untuk terus melestarikan budaya, peduli terhadap sesama, dan memperkuat rasa persatuan di antara kita,” katanya.

Sementara itu, Ketua Forum Pamong Kebudayaan (FPK) Jawa Timur Ki Bagong Sabdo Sinukarto bermimpi ingin mewujudkan Tari Remo massal yang diadakan oleh seratus anak disabilitas  “Terserah diadakan di mana. Kami siap bekerja sama dalam edukasi maupun konservasi kebudayaan Nusantara,” katanya.

Sedangkan anggota DPRD Jawa Timur dari Komisi E Rasiyo memberikan perhatian penuh kepada kelompok disabilitas. Menurutnya, acara ini sebagai salah satu bentuk perhatian yang sungguh-sungguh kepada anak disabilitas. “Jumlah disabilitas di Jatim 5 persen dari jumlah penduduk. Disabilitas adalah kelompok kecil tapi butuh perhatian yang sungguh-sungguh,” katanya.(rd)