Kodim 0822 Bondowoso Gelar Vaksinasi Masal
Pelaksana kepala kesehatan Kodim 0822 Bondowoso, Lettu Ckm Junaidi mengatakan, vaksinasi sudah dilakukan sejak Januari lalu yang dilaksanakan secara bertahap
Bondowoso, HB.net - Serbuan Vaksinansi dari Pemerintah Pusat maupun Kabupaten terus dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.
Pelaksana kepala kesehatan Kodim 0822 Bondowoso, Lettu Ckm Junaidi mengatakan, vaksinasi sudah dilakukan sejak Januari lalu yang dilaksanakan secara bertahap. "Pertama tenaga kesehatan, TNI-POLRI, Purnawirawan baru kemudian masyarakat umum," ujarnya Selasa, (3/8).
Serbuan vaksinasi, kata Junaidi, untuk masyarakat umum di Bondowoso masih sangat rendah. Pihaknya berharap kedepannya antusias masyarakat meningkat mengikuti vaksinasi.
"Tentu saja, itu yang kami harapkan vaksinasi di Bondowoso meningkat. Dari tiga hari kemarin, target 2.000 peserta hanya mencapai 500 orang saja," terangnya.
Menurut Junaidi, rendahnya antusias masyarakat terhadap vaksinasi dari beberapa faktor, salah satunya masyarakat mudah termakan issue hoax yang beredar. "Kalau sudah termakan issue tidak benar, pola pikir mereka pasti negatif dan enggan untuk vaksin," paparnya.
Junaidi menambahkan, faktor rendahnya antusias masyarakat untuk vaksin juga karena kurangnya sosialisasi ke daerah pedesaan terkait vaksinasi.
"Dari Bhabinsa sendiri sudah kami perintahkan untuk sosialisasi dari rumah ke rumah, agar masyarakat tidak mudah termakan hoax dan mengikuti vaksinasi dari pemerintah ini," jelasnya.
Sementara itu, Untung (43 th) warga Kecamatan Curahdami, mengaku tidak mengetahui bahwa informasi tentang adanya vaksinasi yang digelar di Mako Kodim 0822 tersebut.
"Saya baru dengar informasi vaksinasi hari ini disini. Padahal sudah tersebar pamflet, pengumuman tentang vaksinasi ini," ungkapnya.
Selain itu, Untung menjelaskan, awalnya ia takut untuk divaksin. Alasannya karena ia termakan oleh informasi yang belum tentu kebenaranya. "Saya pertama takut, tapi setelah divaksin pikiran tidak khawatir lagi karena telah mengurangi resiko untuk terpapar," pungkasnya. (gik/diy)