Konflik Berkepanjangan di Desa Sumurber,   Bupati Gresik Turun Tangan, Bantu Selesaikan

Bupati didampingi Anggota Komisi I DPRD Gresik Suberi, Anggota Komisi IV DPRD Gresik Ahmad Fauzi, Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Suyono, dan Forkopimcam Panceng.

Konflik Berkepanjangan di Desa Sumurber,   Bupati Gresik Turun Tangan, Bantu Selesaikan
Bupati Gus Yani mendengarkan warga Sumurber menyampaikan unek-uneknya. Foto: syuhud/HARIAN BANGSA

Gresik, HB.net - Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani turun ke  Desa Sumurber, Kecamatan Panceng untuk menyelesaikan konflik berkepanjangan antar warga di Balai Desa Sumurber, Rabu (2/2/2022), kemarin.

Bupati didampingi Anggota Komisi I DPRD Gresik Suberi, Anggota Komisi IV DPRD Gresik Ahmad Fauzi, Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Suyono, dan Forkopimcam Panceng. Bupati Gus Yani sapaan akrabnya  meminta kepada masyarakat Desa Sumurber untuk tetap tenang dan tidak emosional. Sebab, tidak ada keberkahan dalam pertikaian. Menurut Bupati, program pemerintah bisa berjalan bila kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) stabil.

"Tadi, saya kesini melewati jalan yang rusak. Program perbaikan infrasruktur bisa berjalan bila tidak ada saling curiga," kata Bupati.

Ia berharap, pertikaian yang sudah menahun antar warga ini bisa diselesaikan secara musyawarah. Ia berjanji warga yang selama ini bertikai akan diundang ke Pemkab Gresik untuk membahas penyelesaian bersama Camat, Danramil dan Kapolsek.

"Saya akan mengundangnya sendiri. Berupaya tidak ada tukang gosok di Desa Sumurber. Mudah-mudahan tidak ada pertikaian lagi,” kata Bupati yang  disambut tepuk sorak warga yang memadati balai desa.

"Jangan sampai ada provokator di Desa Sumurber. Mari kita mulai selesaikan bersama-sama, dengan potensi yang Sumurber miliki. Sayang jika ada kendala yang akan menghambat pembangunan dan perkembangan. Diperlukan semangat kebersamaan untuk bersama-sama menyelesaikan konflik yang ada, sehingga pembangunan dan perkembangan wilayah bisa dilaksanakan," sambung Bupati.

Ia berpesan agar tidak menjadikan Pilkades menjadi momen perpecahan. Pilkades harus bisa menjadi momentum pemersatu warga. Masyarakat harus bisa saling menahan diri.

"Kita sudahi persoalan yang ada. Jangan melihat lagi ke masa lalu. Mari bersama membangun desa mulai generasi muda yang kreatif, melek teknologi dan yang sudah tua punya pengalaman," tutup Bupati. (hud/ns)