Masa Pandemi, Penjualan Mobil 80 Persen Kredit
Industri otomotif menjadi penunjang transportasi umum. Baik untuk perjalanan dari rumah ke kantor atau bepergian.
Surabaya, HARIAN BANGSA.net - Industri otomotif menjadi penunjang transportasi umum. Baik untuk perjalanan dari rumah ke kantor atau bepergian. Nah bagaimana dengan pandemi. Tentunya penjualan kendaraan roda empat nyaris turun hingga 60 persen. Hal ini dikatakan, Direktur Oto Nusantara Express, Hasan.
"Akan terasa berat kondisi saat ini. Marketnya turun drastis, semua turun memang. Karena itu kita memberikan paket uang muka rendah, kredit jatuh tempo lama. Dan fokus pada varian dibawah," kata pria yang sudah 32 tahun berkecimpung di dunia otomotif, Senin (14/9).
Menurutnya, yang bermain diatas setengah mati (mobil premium). Secara finansial tidak berpengaruh bagi masyarakat menengah atas, tapi tidak urgent untuk membeli mobil. Sehingga akan lebih mudah menjual unit atau varian yang terjangkau seperti kendaraan low yakni Ayla, Agya, Calya dan unit lainnya.
Oto nusantara express sendiri merupakan perusahaan otomotif yang menjual mobil baru segala merek melalui swalayan mobil. Dengan menonjolkan kelebihan harga lebih murah dibandingkan dealer brand mobil serta memiliki banyak varian mobil dari berbagai merek.
"Saya bekerja sama dengan dealer semua brand. Sehingga customer bisa memilih yang dibutuhkan. Jadi kita ini bisa mengikuti keinginan dan kebutuhan pelanggan akan unit kendaraan baru," terangnya saat ditemui di kantornya.
Ia menjelaskan, jika masa pandemi seperti saat ini kebanyakan customer membeli secara kredit 80 persen dibandingkan cash. Mengapa demikian, menurutnya banyak dari mereka menjual mobil lamanya dan membeli baru. Hasil penjualan mobil lama dipakai untuk terus mengembangkan bisnisnya dan untuk DP mobil baru.
Namun, tidak sedikit juga mereka yang belum punya mobil. Meski pandemi, banyak beberapa bisnis usaha yang tetap berjalan, seperti kuliner, kesehatan, pendidikan dan lainnya. Leasing pun juga sangat ketat tapi untuk lini bisnis tertentu mereka masih melonggarkan.
"Seperti yang saya katakan tadi, penjualan merosot semua karena pandemi, namun kita tetap optimis bisa menjalankan bisnis ini dimasa pandemi. Karena tidak semua lini usaha menurut. Dan kita menggunakan prinsip 'gethuk tular' dari relasi lama saya," ungkapnya.
Hasan juga berharap, tahun depan bisa buka cabang lagi untuk terus berekspansi dalam menjalankan bisnisnya.(sby1/rd)