Pagar Baru Polresta Banyuwangi Tuai Kritikan Aktivis

Ketua LSM Gerak, Sulaiman Sabang, mengkritik keras pembangunan pagar tersebut. Menurutnya, pagar tinggi ini memberikan kesan tertutup yang tidak sesuai untuk instansi pelayanan publik seperti kepolisian.

Pagar Baru Polresta Banyuwangi Tuai Kritikan Aktivis
Terlihat pagar baru Polresta Banyuwangi.

Banyuwangi, HB.net - Pagar baru Polresta Banyuwangi yang tengah direnovasi mengundang perhatian publik. Desain pagar yang tertutup dan memiliki tinggi lebih dari dua meter dianggap bertolak belakang dengan semangat pelayanan publik yang transparan dan ramah, sesuai dengan predikat WBK (Wilayah Bebas Korupsi) yang disandang Polresta Banyuwangi.

Ketua LSM Gerak, Sulaiman Sabang, mengkritik keras pembangunan pagar tersebut. Menurutnya, pagar tinggi ini memberikan kesan tertutup yang tidak sesuai untuk instansi pelayanan publik seperti kepolisian.

"Sebagai instansi pelayanan masyarakat, Polresta Banyuwangi seharusnya bersikap terbuka, bukan ditutupi pagar setinggi itu. Ini seperti penjara Nusakambangan, bukan kantor polisi yang seharusnya melayani msyarakat," ungkap Sulaiman dengan nada heran, Selasa (21/05/2024).

Ia juga berpendapat bahwa pagar tinggi ini tidak sejalan dengan semangat presisi kepolisian yang humanis. Menurutnya, hal ini justru memperlihatkan arogansi institusi negara dan memberikan kesan eksklusivitas yang berlebihan.

"Polisi seharusnya dekat dengan masyarakat. Pagar tinggi ini malah menciptakan jarak dan kesan tertutup, tidak mencerminkan semangat pelayanan publik yang transparan dan akuntabel," jelasnya.

Kritik serupa datang dari masyarakat yang merasa tidak nyaman saat berkunjung ke Mapolresta. Mereka merasa seperti mengurus administrasi di penjara, bukan di kantor polisi.

"Masyarakat merasa seperti berhadapan dengan institusi tertutup dan tidak bersahabat. Ini tentu bertolak belakang dengan tujuan Polri sebagai pelindung dan pengayom masyarakat," ujar Sulaiman.

Hingga saat ini, belum ada tanggapan lebih lanjut dari pihak Polresta Banyuwangi mengenai kontroversi ini. Pesan WhatsApp dari Harian Bangsa yang meminta tanggapan dari Humas Polresta Banyuwangi pun belum direspon. (guh/diy)