Pemkota Gandeng Istri Walikota Jadi Penggerak Vaksinasi Disabilitas

Kali ini sasaran vaksinasi itu sendiri adalah penyandang disabilitas mulai dari disabilitas fisik, disabilitas intelektual (keterlambatan mental), disabilitas mental (ODGJ), disabilitas sensorik (tuna rungu dan tuna wicara).

Pemkota Gandeng Istri Walikota Jadi Penggerak Vaksinasi Disabilitas
Aminah Zainal Abidin, Istri Walikota Habib Hadi
Pemkota Gandeng Istri Walikota Jadi Penggerak Vaksinasi Disabilitas

Probolingo, HB.net - Untuk memaksimalkan pencapaian vaksinasi bagi penyandang disabilitas. Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Kesehatan dan KB menggandeng istri Walikota, Habib Hadi Zainal Abidin menjadi motor penggerak sosialisasi kepada masyarakat.

 

Kali ini sasaran vaksinasi itu sendiri adalah penyandang disabilitas mulai dari disabilitas fisik, disabilitas intelektual (keterlambatan mental), disabilitas mental (ODGJ), disabilitas sensorik (tuna rungu dan tuna wicara).

 

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Probolinggo, Aminah Hadi Zainal  yang juga istri Walikota Habib Hadi mengatakan vaksinasi bagi disabilitas sangat diperlukan.

 

“Saya mohon ibu-ibu kader PKK dapat membantu secara aktif memberikan informasi kepada keluarga tentang manfaat vaksinasi dan bila ada yang setuju divaksin dapat segera disampaikan ke petugas kesehatan. Bila ada kendala penjemputan maka bisa menghubungi puskesmas untuk membantu,” ujar Aminah.

 

Aminah juga memberikan apresiasinya kepada seluruh kader PKK kecamatan dan kelurahan dalam mendukung pelaksanaan vaksinasi hingga menjemput sendiri para difabel. 

 

“Terima kasih kepada para tenaga kesehatan yang telah melaksanakan vaksinasi baik secara berkelompok maupun door to door. Dan juga para pendamping dari dinas sosial dan para kader yang telah berperan aktif,” ujarnya.

 

Kabid P2P Dinkes P2KB, Eko Sudiwiharti selaku narasumber dalam sosialisasi ini menyampaikan, Dinas Kesehatan berupaya untuk memvaksin penyandang disabilitas dengan segala keterbatasan yang mereka miliki.

 

“Sasaran vaksinasi sinopharm untuk disabilitas sebanyak 331 difabel yang terbagi di 6 puskemas. Yakni Puskesmas jati sebanyak 29 orang, Puskesmas Sukabumi sebanyak 20 orang, Puskesmas Kanigaran sebanyak 127 orang, Puskesmas Kedopok sebanyak 51 orang, Puskesmas Wonoasih sebanyak 74 orang, dan Puskesmas Ketapang sebanyak 30 orang,” pungkasnya. (ndi/diy)