Penjulan Merosot, Pande Besi di Bondowoso Tetap Produksi saat Pandemi.
Hadi (50), pelaku usaha Pande Besi yang ada di desa Binakal, Kecamatan Binakal. Namun demi bertahan hidup dia tak mengurangi jumlah produksi.
Bondowoso, HB.net - Pandemi Covid-19 ditambah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), membuat pendapatan pelaku usaha pande besi di Kabupaten Bondowoso berkurang. Hal itu disebabkan penjualan turun drastis.
Sebagaimana diakui Hadi (50), pelaku usaha Pande Besi yang ada di desa Binakal, Kecamatan Binakal. Namun demi bertahan hidup dia tak mengurangi jumlah produksi. "Hasil garapan produk yang terjual, sangat menurun drastis dibandingkan sebelum adanya pandemi," ujarnya Kamis, (19/8).
Pihaknya telah mencoba berbagai cara agar penjualan tetap stabil. Tapi tetap saja tidak bisa. "Karena kondisinya seperti ini, mobilitas masyarakat kan dibatasi selama ini," tambahnya.
Disisi lain, harga bahan-bahan utama untuk pembuatan barang harganya malah tambah naik. Yakni setiap satu kilogram bahan baku seharga Rp 10 ribu. Setiap satu kilo bahan mentah bisa menghasilkan tiga buah arit. Setiap satu pekan, biasanya ia bisa membuat empat kodi arit.
"Satu kodinya berisi 20 buat sabit. Per kodi biasanya kami jual dengan harga Rp 400 ribu. Kalau dulu empat kodi itu biasanya laku semua dalam satu minggunya," ucapnya. Sebelum pandemi biasanya sudah ada tengkulak yang membeli. Baik langsung dijemput ke tempat produksi atau diantarkan. Ia sendiri biasanya menjual dengan jumlah banyak.
Menurutnya, di Desa Binakal ada sekitar 30 orang yang menjadi pande besi. Selama masa pandemi, banyak dari mereka yang tutup karena kesulitan untuk menjual barang hasil produksinya. "Sebagian lainnya memilih tetap memproduksi, walaupun harus terpaksa mengurangi jumlah barang yang dibuat," tuturnya.
Selain itu, perajin pande besi lain, Misra'i. Dimana sejak adanya pandemi covid-19, mengakibatkan penurunan penghasilan para pengrajin. Sebelum pandemi kata dia, ia bisa memperoleh penghasilan Rp 800 ribu setiap pekannya. Tapi sekarang hanya berpenghasilan Rp 100 ribu. Bahkan untuk mendapatkan Rp 150 ribu dalam seminggu sulit.
Para pande besi di Bondowoso berharap kepada pemerintah untuk memberikan perhatian pada mereka. "Karena kondisi pasar saat ini sedang sepi, sementara ongkos produksi dan bahan baku meningkat. Bukan hanya buruh pabrik saja yang diperhatikan,” harapnya. (gik/diy)