Pj Wali Kota Nurkholis Panen Padi Organik dan Cabe Merah
Dengan menaiki combine harvester, Pj Wali Kota didampingi Kapolres Probolinggo Kota Wadi Sa’bani memanen padi di demplot organik dengan luas 1,2 hektar, ditanami padi non-hibrida varietas inpari 32.
Probolinggo, HB.net - Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo melalui Pj Wali kota, Nurkholis terus berkomitmen untuk pencapaian ketahanan pangan di Kota Probolinggo. Terbukti, dengan adanya kegiatan secara simbolis panen padi organik dan cabe besar merah yang dilakukan Pj Nurkholis.
Acara yang dikemas dengan pelatihan Identifikasi Kesuburan Tanah, sekaligus memanen Padi Organik dan Cabe Merah Besar Teknologi Irigasi Tetes juga menyerahkan secara simbolis Bantuan Benih Jagung Kementerian Pertanian, di area Demplot padi Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Jalan Sunan Muria Kelurahan Kebonsari Kulon.
“Ini merupakan bagian dari komitmen Pemkot sebagai upaya maksimal atas inovasi yang dikembangkan, meskipun dipanen di atas lahan yang ada juga terbilang sedikit, yaitu di demplot. Tapi inilah wajah Kota Probolinggo,” ujar Nurkholis.
Dengan menaiki combine harvester, Pj Wali Kota didampingi Kapolres Probolinggo Kota Wadi Sa’bani memanen padi di demplot organik dengan luas 1,2 hektar, ditanami padi non-hibrida varietas inpari 32. Jumlah pupuk organik yang digunakan sebanyak 18-20 ton, hasil ubinan rata-rata menunjukkan 4,45 kg atau dengan estimasi hasil produksi sebanyak 7,12 ton per hektar Gabah Kering Sawah (GKS).
“Hari ini saya senang sekali dan apresiasi luar biasa kegiatan ini. Komitmen petani juga gak kalah luar biasanya, setidaknya hal itu akan dapat meningkatkan nilai lebih bagi petani dan diharapkan bisa mencapai ketahanan serta kemandirian pangan,” katanya.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, Nurkholis berharap ketahanan pangan dan laju inflasi di Kota Probolinggo tetap terjaga. Selain itu, DKPPP dapat terus berinovasi dalam berbudidaya pertanian secara organik. Sehingga semakin banyak petani Kota Probolinggo tertarik dan mau menerapkan pertanian organik di lahannya masing-masing.
Pj Nurkholis kemudian bergeser ke lokasi panen cabe merah besar, yang ditanam dengan teknologi irigasi tetes secara bersama-sama agar semua dapat mengetahui secara langsung hasil dari sistem pertanian organik.
“Kegiatan ini memacu petani untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Karena selain jumlahnya yang semakin terbatas, harganya mahal, pupuk kimia juga berdampak pada kerusakan tanah dan pastinya tidak ramah lingkungan. Sehingga dengan adanya kegiatan ini (harapannya) bisa merubah pola pemanfaatan pupuk yang ada bagi para petani di Kota Probolinggo,” ujar Kepala DKPPP Aries Santoso. (ndi/diy)