Produksi Ikan Lemuru PPP Muncar Meningkat 272% di Kuartal II
Ikan lemuru merupakan komoditas utama yang dihasilkan nelayan Muncar di Kabupaten Banyuwangi yang memasok puluhan industri perikanan yang ada di Banyuwangi.
BANYUWANGI, HARIANBANGSA.net - Ikan lemuru sebagai bahan baku ikan kalengan seperti sarden, merupakan komoditas utama yang menjadi unggulan Banyuwangi.Ikan lemuru merupakan komoditas utama yang dihasilkan nelayan Muncar di Kabupaten Banyuwangi yang memasok puluhan industri perikanan yang ada di Banyuwangi.
Data dari UTP Pengujian Mutu dan Pengembangan Produk Kelautan dan Perikanan Muncar, Banyuwangi, produksi ikan lemuru pada tahun 2008 dan 2009, atau sepuluh tahun yang lalu mencapai rata-rata 27.833 ton. Angka itu turun drastis menjadi 1.651 ton pada tahun 2011. Meski sempat kembali meningkat sebanyak 10.267 ton pada tahun 2015, jumlah tangkapan ikan lemur terus menurun hingga mencapai 54 ton pada tahun 2017.
Menutup bulan Juni sebagai akhir kuartal II 2020, produksi Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan Pantai (UPT PPP) Muncar mengalami peningkatan yang signifikan, terutama pada komoditas andalannya yakni ikan lemuru (Sardinella sp.). Pada akhir kuartal I 2020, produksi lemuru ditutup pada angka sebesar 1.164.416 Kg, dimana produksi pada bulan Januari sebesar 179.292 Kg, bulan Februari sebesar 115.714 Kg, dan tertinggi pada bulan Maret sebesar 869.410 Kg.
Posisi puncak pada data statistik hingga kuartal II 2020, ikan lemuru (Sardinella sp.) menempati produksi tertinggi pada bulan April sebesar 2.096.640 Kg atau 86% dari total volume produksi. Nilai produksi ikan lemuru pada kuartal I sebesar Rp 7.855.906.000, sedangkan pada puncak produksi tertingginya di bulan April nilai produksi mencapai Rp. 14.676.480.000 atau 54% lebih tinggi dibandingkan total nilai produksi kuartal I.
Pada grafik di atas, dapat diamati bahwa volume produksi ikan lemuru mengalami peningkatan produksi di akhir kuartal I dan awal kuartal II. Selain ikan lemuru produksi dominan disusul oleh ikan tongkol komo pada peringkat kedua yakni sebesar 1.021.466 Kg atau sebesar 32% dari total volume produksi kuartal I, sedangkan pada peringkat ketiga disusul oleh ikan layang dengan volume produksi sebesar 694.412 Kg atau 22% dari total volume produksi kuartal I.
Pada komoditas tongkol komo, total volume produksi pada bulan Januari 2020 adalah sebesar 465.722 Kg, pada bulan Februari sebesar 280.668 Kg dan pada bulan Maret sebesar 275.076 Kg. Produksi tongkol komo mulai mengalami penurunan pada kuartal II yakni sebesar 142.490 Kg pada bulan April dan 15.240 Kg pada bulan Mei.
Hal yang serupa juga didapati pada komoditas ikan layang dengan total volume produksi pada bulan Januari sebesar 233.541 Kg, bulan Februari sebesar 375.991 Kg, dan bulan Maret sebesar 84.880 Kg. Produksi ikan layang mengalami penurunan di kuartal II dengan total volume produksi di bulan April sebesar 102.805 Kg, dan 46.400 Kg di bulan Mei. (mad/ns)