Situbondo Layak Jadi Wisata Sejarah

Selain wisata religi, wisata yang berbasis alam dan budaya di Situbondo juga perlu terus dikembangkan. Namun begitu, Sandi mengingatkan, bahwa pariwisata yang dimiliki tidak akan maju, kalau para pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Situbondo yang terkenal dengan buah mangganya itu tidak bergerak. 

Situbondo Layak Jadi Wisata Sejarah
Menparekraf, Sandiaga Uno, bersama Pengasuh Ponpes Sukorejo KH.R. Azaim Ibrahimy di makam Pahlawan Nasional KH.R. As'ad Syamsul Arifin.
Situbondo Layak Jadi Wisata Sejarah

Situbondo, Hb.net - Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, menilai Situbondo merupakan aset berharga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pasalnya, Situbondo mempunyai lokasi yang sangat strategis. 

Mentri pada kabinet Indonesia Maju bentukan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo ini menyebut, salah satu aset yang dimiliki oleh Kota Santri Pancasila, Bumi Solawat Nariyah adalah wisata religi yang terletak di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pondok Pesantren Sukorejo. 

Di Ponpes itulah, makam sang mediator berdirinya Nahdlatul Ulama, sekaligus Pahlawan Nasional Republik Indonesia, KH.R. As'ad Syamsul Arifin berada. Selain itu, di Ponpes itu jugalah pertama kalinya Pancasila diterima sebagai asas tunggal Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Disinilah Pancasila diterima sebagai asas tunggal, ini merupakan aset yang kita miliki, dan ini sangat perlu terus kita kembangkan," kata Sandiaga.

Selain wisata religi, wisata yang berbasis alam dan budaya di Situbondo juga perlu terus dikembangkan. Namun begitu, Sandi mengingatkan, bahwa pariwisata yang dimiliki tidak akan maju, kalau para pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Situbondo yang terkenal dengan buah mangganya itu tidak bergerak. 

Sandiaga mengajak masyarakat Situbondo untuk tidak menjadi Rohali (Rombongan hanya lihat-lihat), atau Rohase (Rombongan hanya selfie-selfie), Namun harus menjadi Rojali (Rombongan jadi beli), dan jika pejabat atau pemerintah harus menjadi Rojana (Rombongan jangan nawar-nawar). 

"Pak Bupati Situbondo bicara mengenai Merak Baluran, ini sangat luar biasa jika kita kembangkan. Kuncinya destinasi tersebut tidak akan maju kalau ekonomi kreatifnya tidak bergerak," tukasnya. 

Untuk itu, Mas Mentri, sapaan akrab Sandiaga Salahudin Uno, berharap masyarakat Situbondo bangga terhadap buatan Indonesia, membeli produk-produk ekonomi kreatif, terutama produk kreatif lokal, sehingga dampak akibat pandemi Covid-19 dalam bidang ekonomi dapat dikendalikan. (mur/diy)