Tanggapi Kritik Netizen, Kadiskominfo Jatim: Kami Tak Gunakan Buzzer
"Kita tidak memakai buzzer, tapi lebih menekankan pada manajemen media yang cerdas," ujar Benny Sampirwanto.
Surabaya, HB.net - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur, Benny Sampirwanto, menanggapi kritik netizen di media sosial yang menilai ada upaya pencitraan oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, dalam pelaksanaan distribusi vaksin Sinovac. Benny menegaskan, Pemprov Jatim tidak menggunakan buzzer untuk menaikkan citra Gubernur khofifah maupun citra Pemprov Jatim.
"Kita tidak memakai buzzer, tapi lebih menekankan pada manajemen media yang cerdas," ujar Benny Sampirwanto, di ruang kerjanya, Rabu (20/1/2021).
Dijelaskan Benny, manajemen media yang cerdas adalah, pertama, dengan memilih konten yang menjadi isu masyarakat. Kedua, mengemas konten sesuai dengan selera masyarakat banyak. Ketiga, memilih media yang banyak diakses oleh masyarakat. Keempat, melibatkan sebanyak banyaknya masyarakat, khususnya masyarakat Jatim untuk ikut berpartisipasi dalam menyebarkan informasi terkait program dan kebijakan Pemprov Jatim kepada masyarakat.
Dikatakan Benny, selama ini media sosial diperuntukkan Gubernur Khofifah sebagai media berkomunikasi langsung dengan masyarakat. Sekaligus bisa dimanfaatkan sebagai sarana yang bagus oleh masyarakat untuk berkomunikasi dengan Gubernurnya.
Kalaupun ada beberapa postingan komentar yang sama oleh beberapa netizen terhadap upaya Gubernur Khofifah dalam memimpin Jawa Timur, sebaiknya dilihat dari sudut pandang yang positif, bukan langsung mengatakan itu buzzer.
"Saya melihatnya ada sekelompok orang yang ikut membantu menyebarkan informasi dari Bu Gubernur saja, dengan copy and paste daripada repot-repot nulis. Apabila dilihat dari sudut pandang negatif, ya mungkin ada yang punya agenda. Apa itu? Kami tidak tahu," katanya.
Menurut mantan Karo Humas dan Protokol Pemprov Jatim ini, cara pandang positif tidak hanya bermanfaat bagi pribadi manusia, namun juga diajarkan di dalam ajaran religius. "Agama mengajarkan agar kita selalu berpikiran pisitif, sehingga melihat dunia menjadi indah," tuturnya.
Sebagai informasi, media sosial khususnya twitter milik Gubernur Khofifah, banyak menuai kritik dari netizen. Mereka menduga Gubernur Khofifah menggunakan tim buzzer agar bisa menjadi trending topik. Tweet yang ditemukan terlihat isinya sama persis, yaitu mengenai distribusi vaksin Sinovac di Jawa Timur. Dicantumkan juga nama lengkap Gubernur Khofifah di akhir setiap tweet. (ns/*)