Walikota Minta, Anggaran Perdin Dialokasikan ke Bansos

Meski sudah ada pembicaraan terkait rencana Refocusing, pembahasan itu tidak membuahkan hasil yang berarti. Dewan atau DPRD belum memberikan kesanggupannya untuk merefocusing anggarannya. Karena, dianggap masih membutuhkan perdin untuk SDM anggota DPRD.

Walikota Minta, Anggaran Perdin Dialokasikan ke Bansos
Walikota Probolinggo, Habib Hadi.
Walikota Minta, Anggaran Perdin Dialokasikan ke Bansos

Probolinggo, HB.net - Tensi DPRD dan Pemkot Probolinggo ternyata mulai naik. Hal ini menyusul pernyataan Walikota Probolinggo, Habib Hadi agar anggaran Perjalanan Dinas (Perdin) Walikota dialihkan ke anggaran Bansos

"Kalau memang berempati, bisa saja anggaran Perjalanan Dinas DPRD dialihkan atau direfucosing untuk menjadi Bantuan Sosial (Bansos) saat penerapan PPKM Darurat," ujar Walikota beberapa waktu lalu. Pernyataan itu ternyata tidak hanya wacana. Hal ini ditindaklanjuti dengan adanya Koordinasi antara pimpinan DPRD dan Sekwan dengan Walikota yang membahas pengalihan anggaran Perdin tersebut.

Meski sudah ada pembicaraan terkait rencana Refocusing, pembahasan itu tidak membuahkan hasil yang berarti. Dewan atau DPRD belum memberikan kesanggupannya untuk merefocusing anggarannya. Karena, dianggap masih membutuhkan perdin untuk SDM anggota DPRD.

Saat pembahasan anggaran Perdin itu, Walikota Habib Hadi mengatakan jika seluruh anggaran Pemkot sudah dilakukan refocusing untuk penanganan Covid-19.

"Sudah semua aktivitas Pemkot kita refocusing untuk dana penanganan dan dampak Covid-19. Jadi waktunya kita refocusing anggaran dana perjalanan dinas, untuk kemaslahatan umat atau warga yang terdampak. Karena anggaran sangat dibutuhkan oleh tim Satgas Covid-19," ujar Hadi.

Saat pembahasan itu, Walikota mengundang Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kota Probolinggo untuk rapat koordinasi di ruang Puri Manggala Bhakti Pemkot. Namun rakor hanya dihadiri Ketua DPRD Abdul Mujib dan Sekwan DPRD Teguh Bagus Sujarwo.

Refocusing anggaran perjalanan dinas DPRD dimulai Bulan Juni, Juli, Agustus, September dan Oktober. Totalnya Rp 5,6 miliar. DPRD tidak mempermasalahkan soal refocusing tersebut. Namun DPRD belum bisa memastikan nominal yang akan disetujui untuk refocusing.

"Pada intinya anggota DPRD setuju anggaran dana perdin di-refocusing, namun tidak bisa menentukan nominal. Kita rapatkan bersama, karena ada agenda, kegiatan atau program yang tidak bisa ditinggalkan. Jadi nunggu hasil rapat, tidak bisa hari ini keputusan," jelas Abdul Mujib.

Habib hadi menambahkan, anggaran untuk menangani kasus Covid-19 menipis. "Secepatnya keputusan dan nominal dana yang disetujui untuk di-refocusing perdin anggota DPRD Kota Probolinggo, untuk kebaikan dan mengurangi beban masyarakat. Ditambah pemberlakuan PPKM Darurat, masa tidak mau di-refocusing. Ini untuk kebaikan umat," tambah Hadi. (ndi/diy)