Yatim Mandiri Hadirkan 3 Program Sambut Idul Adha

Yatim Mandiri sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) ini memiliki 3 program pendistribusian. Hal ini dikatakan Manager Program Pendistribusian Yatim Mandiri, M Zulfikri.

Yatim Mandiri Hadirkan 3 Program Sambut Idul Adha
Kegiatan saat press konference Launching Bahagia Berkurban.

Surabaya, HB.net - Yatim mandiri menggelar press konference kurban bertema Bahagian Berkurban #Tumbuhkan Harapan di kantor Yatim Mandiri Kantor Yatim Mandiri, Jambangan Surabaya, Senin (20/05/2024).

Yatim Mandiri sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) ini memiliki 3 program pendistribusian. Hal ini dikatakan Manager Program Pendistribusian Yatim Mandiri, M Zulfikri.

"Pertama, Super Gizi Kurban. Kurban ubtuk negri dan lintas negri berupa daging olahan. Hal ini untuk mengantisipasi banyaknya daging yg didonasikan supaya tetap bermanfaat karena bisa bertahan sepanjang tahun," katanya.

Kedua, Kurban Untuk Negri (KUN). Penyaluran dilakukan pada 2 titik yakni Sumenep dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Semua proses dilakukan bersama mitra dikawasan tersebut hingga pendiatribusiannya. "Dan rencanaya akan menambah titik lagi di Nusa Tenggara Barat (NTB)," terangnya.

Ketiga, Kurban Luar Negri (KLN). Dibagikan untuk negara miskin atau yang membutuhkan seperti tahun kemarin di Palestina. Biasanya diberikan di 2 Benua 3 Negara.

"Kami memiliki target 30 sapi kurban di dalam negri, namun tetap mengikuti dan menyesuaikan donatur. Selanjutnya akan kami distribusikan sesuai program. Kami berharap, kurban ini betul-betul tepat sasaran bisa memberi kebahagiaan pada penerima kurban dan pemberi kurban," ungkapnya.

Dewan Pengawas Syariah/Ketua Komisi Fatwa Jatim, Ustad KH Ma'ruf Khozim, menambahkan, berkurban itu tidak cukup modal semangat tapi juga ada aturan sesuai dalil. Ketiga program dari Yatim Mandiri sesuai aturan.

"Kornet atau daging olahan boleh karena nabi dulu melakukannya. Ada sisa daging yang tidak bisa habis dan boleh diawetkan dan manfaatnya luas. Kedua, program KLN, saya temuakn sebuah riwayat, jamaah haji indonesia, warga indinesia menitipkan uang kurban untuk disembelih di Mekah. Sampai sejarang berlanjut tapi sekarang dititpkan ke lembaga seperti Yatim Mandiri. Ini bentuk kedermawanan bangsa," ucapnya.

"Alhamdulillah kaum muslim meneruskan yang dahulu. Ketiga program tadi sudah sesuai syariat," pungkasnya. (diy)